Sonora.ID - Hari Natal adalah salah satu perayaan besar yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Adapun 12 mitos tentang Hari Natal, salah satunya Yesus lahir di tanggal 25 Desember.

Pada Hari Natal setiap orang yang merayakannya akan memasang pernak-pernik Natal, seperti pohon Natal.

Tidak jarang, Hari Natal juga diisi dengan acara perkumpulan dengan keluarga besar. Lantas, apa saja mitos tentang hari Natal?

Berikut 12 Mitos tentang Hari Natal, dikutip dari laman The Scotsman.

Baca Juga: Menyambut Hari Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Pemko Medan Gelar 53 Titik Pasar Murah

Mitos Hari Natal yang pertama, Yesus lahir pada tanggal 25 Desember

Mitos Hari Natal yang pertama, Yesus lahir pada tanggal 25 Desember. Umat Khatolik selama bertahun-tahun percaya bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember.

Kepercayaan ini hanya mitos karena sebenarnya kelahiran Yesus tidak memiliki tanggal yang pasti. Kebenaran yang sudah terbukti ialah kelahiran Yesus dikelilingi oleh para gembala di ladang.

Bukti ini tertulis di Alkitab. Selain itu, peristiwa domba-domba yang terbungkus di dalam ladang juga sangat normal.

Pasalnya, pada bulan Desember di Betlehem adalah musim dingin. Mitos bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember semakin sulit dipercaya karena para sarjana ya bahkinwa Yesus lahir pada akhir Setember.

Tidak hasnya itu, saat Maria hendak melahirkan Yesus ditemani tunangannya Yusuf, mereka sedang pergi untuk mendaftarkan diri ke dalam sensus penduduk.

Sementara sensus penduduk dilakukan pada bulan September atau Oktober. Dengan begitu, para sarjana percaya dan setuju bahwa Yesus dilahirkan sekitar akhir September.

Mitos Hari Natal yang kedua, kehadiran tiga orang Majus saat kelahiran Yesus

Mitos Hari Natal kedua, kehadiran tiga orang Majus saat kelahiran Yesus. Kendati begitu, sebenarnya Kitab Matius tidak menyebutkan dengan jelas bahwa jumlah orang Majus yang datang ada tiga orang.

Selain itu, Kitab Matius juga tidak menyebutkan bahwa ketika bayi Yesus lahir, ia diletakkan di dalam palungan.

Baca Juga: Lirik Lagu Rohani Hai Dunia, Gembiralah!

Mitos Hari Natal yang ketiga, Natal adalah hari libur Kristen yang paling penting

Mitos Hari Natal ketiga, yaitu Natal adalah hari libur Kristen yang paling penting. Sebenarnya, tidak demikian.

Meski benar, Hari Natal adalah waktu di mana orang Kristen merayakan kelahiran Yesus yang tentunya menjadi waktu yang sangat penting.

Kendati begitu, peringatan kebangkitan Yesus atau Hari Paskah sebenarnya jauh lebih dirayakan di seluruh dunia.

Ditambah lagi, Hari Paskah dirayakan lebih lama daripada Hari Natal tepatnya sekitar dua bulan.

Mitos Hari Natal yang keempat, Hari Natal adalah waktu yang tepat untuk bunuh diri

Mitos Hari Natal yang keempat, Hari Natal adalah waktu yang tepat untuk bunuh diri. Padahal, tidak ada bukti yang menyatakan demikian.

Sebaliknya, penelitian justru menunjukkan bahwa Hari Natal meningkatkan interaksi sosial dengan energi yang ceria dan lebih positif.

Mitos Hari Natal yang kelima, Boxing Day adalah hari untuk meninju hadiah yang tidak diinginkan

Mitos Hari Natal yang kelima, Boxing Day adalah hari untuk meninju hadiah yang tidak diinginkan.

Pada hari itu, banyak orang yang menganggap bahwa Boxing Day merupakan hari untuk mengemas semua alat yang tidak diinginkan dan mengembalikannya ke toko.

Padahal, yang sebenarnya tida demikian. Sebenarnya, Boxing Day dimulai pada Abad Pertengahan di Inggris.

Hari itu adalah waktu ketika gereja-gereja membuka kotak koleksi mereka dan membagikan uang kepada orang miskin.

Mitos Hari Natal yang keenam, penemu pohon Natal adalah Pangeran Albert

Mitos Hari Natal yang keenam, penemu pohon Natal adalah Pangeran Albert.

Mitos ini terus beredar karena sang suami Ratu Victoria itu membawa pohon Natal ke Inggris dari negara asalnya Jerman untuk pertama kalinya pada tahun 1848.

Akan tetapi, ada bukti bahwa orang-orang di Inggris telah menjalankan tradisi ini sekitar 100 tahun sebelumnya.

Mitos Hari Natal yang ketujuh, Yesus dilahirkan di kandang

Mitos bahwa Yesus dilahirkan di kandang sudah berkembang selama ratusan tahun. Namun, apakah itu benar?

Ada pula mitos lainnya yang mengatakan bahwa sebenarnya Yesus lahir di sebuah gudang, dikelilingi oleh hewan ternak, dan gembala karena tidak ada ruang di penginapan.

Lantas, Pendeta dan sarjana Alkitab Pendeta Ian Paul menegaskan Yesus Kristus tidak lahir di kandang, tetapi di ruang sibuk di rumah keluarga.

Dia mengatakan kesalahpahaman berasal dari terjemahan yang buruk dari teks asli Yunani, yang membuatnya terdengar seolah-olah kelahiran terjadi di tengah hewan ternak di lumbung atau kandang.

Kata Yunani 'kataluma', katanya, salah diterjemahkan sebagai 'penginapan'. Dia menjelaskan bahwa kata itu sebenarnya berarti 'kamar pribadi' atau 'penginapan'.

Mitos Hari Natal yang kedelapan, istilah Xmas adalah singkatan yang berarti asusila

Bagi orang Kristen yang tidak menerima penyingkatan Christmas menjadi Xmas, menganggap bahwa hal ini adalah penistaan atau asusila.

Padahal, 'X' hanyalah pengganti kata Yunani Chi yang mewakili Kristus. Tidak ada niat untuk melakukan pelanggaran dalam penyebutan Christmas menjadi Xmas.

Mitos Hari Natal yang kesembilan, Santa Claus dan St Nicholas adalah orang yang sama

Mitos Hari Natal selanjutnya adalah Santa Claus dan St Nicholas adalah orang yang sama. Padahal, sebenarnya mereka adalah orang yang berbeda.

St Nicholas sebenarnya adalah seorang uskup di Turki. Selama abad ke-4, ia meninggalkan uang di stoking orang miskin.

Tanggal 6 Desember adalah hari raya St Nicholas. Beberapa waktu kemudian, orang Eropa menganggap St Nicholas menjadi Bapa Natal.

Baca Juga: Lirik Lagu Malam Kudus, Kidung Rohani untuk Rayakan Hari Natal

Mitos Hari Natal yang kesepuluh, Yesus adalah anak tunggal

Mitos Hari Natal yang berkembang selanjutnya ialah Yesus anak tunggal. Meskipun Yesus adalah satu-satunya anak yang dimiliki Maria sebagai hasil pekerjaan langsung Roh Kudus, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa Maria dan Yusuf tidak memiliki anak lagi secara alami.

Faktanya, Alkitab membuat beberapa referensi tentang saudara-saudara Yesus yang menunjukkan bahwa ia dibesarkan dalam lingkungan saudara kandung.

Mitos Hari Natal yang kesebelas, lagu Jingle Bells adalah lagu Natal

Mitos Hari Natal yang selanjutnya, yaitu lagu Jingle Bells adalah lagu Natal. Lagu ini menjadi lagu Natal yang paling terkenal yang pernah ada.

Padahal, sebenarnya lagu Jingle Bells bukanlah lagu Natal. Lagu ini ditulis untuk perayaan Thanksgiving di Amerika.

Komposer Amerika James Lord Pierpont menulis lagu itu pada tahun 1850-an untuk kelas sekolah Minggunya.

Awalnya lagu Jingle Bells berjudul One Horse Open Sleigh. Akhirnya, liriknya diubah agar sesuai dengan Hari Natal.

Mitos Hari Natal yang kedua belas, gambar modern Santa Claus ditemukan oleh Coca-Cola

Mitos Hari Natal yang berikutnya, pada tahun 1931 Coca-Cola menugaskan seniman Haddon Sundblom untuk membuat gambar Sinterklas minum dari sebotol Coke.

Penggambaran Sundblom tentang Sinterklas menjadi sangat populer, tetapi tidak akurat untuk mengatakan bahwa Sundblom menemukan citra modern Sinterklas pertama kali.

Kemudian, pada awal abad ke-20, Santa sudah biasa digambarkan sebagai pria gemuk, periang, berjas merah dengan janggut panjang.

Selain itu, kartu ucapan yang ditarik oleh Louis Prang pada tahun 1885 menunjukkan seorang Sinterklas yang secara praktis identik dengan yang kita kenal sekarang.