Banjarmasin, Sonora.ID - Banjir rob yang melanda menimbulkan kerugian materiil bagi fasilitas pendidikan Banjarmasin.
Diketahui sebelumnya, berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, lebih dari 80 Sekolah Dasar (SD) yang terdampak banjir rob.
Kemudian, untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), sedikitnya ada 27 sekolah yang turut terdampak. Dari total 35 SMP di Banjarmasin.
Dari data di atas, dapat dilihat bahwa tingkat SD lah yang paling banyak terdampak banjir rob.
Baca Juga: Banjir Rob di Jalan Prona Siang Malam, Sungai Guring Masih 'Guring'
Kabid Bina SD Disdik Banjarmasin, Nuryadi membeberkan, bahwa data SD yang terdampak banjir rob terus bertambah.
"Data yang kami terima jumlah SD yang terendam sudah hampir mencapai 90 sekolah. Tapi dua hari terakhir ini dampaknya juga sudah berkurang," ucapnya, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Senin (13/12) pagi.
Ia menerangkan, dampak kerugian yang paling besar dirasakan salah satu sekolah. Yakni di SDN Alalak Utara 1, yang berlokasi di kawasan Banjarmasin Utara.
Di mana dari catatan yang diterima jajarannya, banjir rob yang melanda merendam beberapa benda elektronik dan berkas-berkas berharga lainnya.
"Ada beberapa dokumen dan administrasi sekolah yang ikut terendam. Lalu ada juga LCD 2 unit. Kalau ketinggian air sempat mencapai lutut orang dewasa," pungkasnya.
Baca Juga: Ratusan Sekolah Terendam Banjir Rob, Disdik Banjarmasin Sarankan PJJ
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SDN Alalak Utara 1 Banjarmasin, Marina Mahdalena membenarkan, bahwa banjir rob yang melanda menimbulkan dampak yang cukup besar.
Bahkan jika dihitung-dihitung, kerugian materiil yang dialami mencapai puluhan juta rupiah.
"Harga LCD itu saja sekitar Rp7 juta. Belum lagi sound portable dan AC. Kebiasaan dari sisi kanan sekolah tidak biasa masuk. Lalu setelah kegiatan kita ditaruh di lantai aja. Ternyata juga ikut terendam," jelas wanita 54 tahun itu.
"Kami juga sudah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki benda-benda elektronik ini. Seperti kita dinginkan dengan kipas angin. Tapi belum tau bagaimana hasilnya," sambungnya lagi.
Baca Juga: Berhari-hari terendam, Warga Jalan Prona Mulai Rasakan Sakit ini
Ia menambahkan, kondisi itu pun telah Ia laporkan ke Disdik setempat. Harapannya, Disdik bisa memperhatikan kondisi yang dialami sekolahnya.
Meski demikian, kondisi ini tidak mengganggu proses belajar mengajar, karena banjir hanya terjadi pada malam hari dan surut di pagi harinya.
"Di tempat ini setiap tahun selalu banjir. Makanya kami berharap ada bantuan Ruang Kelas Baru (RKB) agar bisa ruang kelas bisa ditinggikan. Ada empat kelas yang perlu ditinggikan," harapnya.