Sonora.ID - Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah ketika tekanan darah yang dipompa oleh jantung melebihi angka normal atau waar yaitu lebih dari 140 per 90 atau salah satu angkanya melebihi dua angka tersebut.
Kondisi ini biasanya tidak memberikan gejala atau tanda apapun kepada penderitanya, maka sering disebut sebagai silent killer.
Karena tekanan darahnya yang tinggi, banyak penderita hipertensi yang kemudian mempertanyakan, apakah dirinya masih diperbolehkan untuk olahraga? Pasalnya olahraga membuat jantung bekerja lebih aktif untuk mengalirkan darah.
Menjawab pertanyaan tersebut, dr. Grace dari Mayapada Hospital dalam program Talkshow di Radio Sonora FM memaparkan bahwa ada perbedaan antara olahraga dengan latihan atau exercise.
“Justru harus disarankan melakukan exercise atau latihan fisik adalah gerakan-gerakan tubuh yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan kebugaran dan kesehatan. Sedangkan kalau olahraga memang sifatnya competition ya,” tegasnya memaparkan.
Dalam hal hipertensi atau tekanan darah tinggi, dr. Grace lebih menyarankan melakukan latihan fisik atau exercise tersebut.
Baca Juga: Hipertensi Picu Penyakit Ginjal Kronik, Benarkah? Simak Penjelasan Ahli Berikut ini!
Dengan rutin melakukan latihan fisik tersebut justru akan menjadi obat tambahan bagi mereka yang mengidap tekanan darah tinggi.
“Latihan fisik ini sangat-sangat disarankan untuk mencegah dan bagian dari terapi. Khusus bagi mereka yang hipertensi, disarankan untuk latihan fisik tentunya dengan syarat dan ketentuan berlaku,” sambung dr. Grace.
“Exercise is a medicine,” tambahnya.
Karena kondisi orang yang hipertensi sudah memiliki tekanan darah yang tinggi, maka patut diperhatikan bahwa latihan fisik yang diambil lebih membawa manfaat yang baik pada tubuh daripada memberikan efek yang tidak diinginkan.
Bicara tentang latihan fisik yang aman, dr. Grace lebih menyarankan olaraga dengan unsur cardio, latihan beban, dan peregangan.
“Kenapa orang perlu olahraga padahal hipertensi? Karena penelitian pun mendukung. Jadi, dengan latihan fisik yang teratur itu, bisa menurunkan tekanan darah 7-5 mmHg, lumayan loh,” tegas dr. Grace.
Pasalnya, dengan turunnya 2 mmHg saja, sudah bisa menurunkan risiko kematian karena penyakit jantung koroner sebanyak 10 persen.
Baca Juga: Catat, Ini 4 Tips Olahraga Aman dan Sehat bagi Penderita Hipertensi!