Dirinya juga berharap jika sektor olahraga menjadi salah satu fokus pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, dengan visinya untuk meningkatkan kualitas SDM.
“Kita lihat saja nanti, apa akan dioptimalkan atau sekadarnya saja. Jadi, ya, jangan berharap banyak prestasi olahraga Kalimantan Selatan akan meningkat (jika anggarannya saja minim),” pungkasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Wahyudi Rahman yang menegaskan akan memperjuangkan alokasi anggaran Porprov 2022 yang lebih layak, tentunya lewat mekanisme legislatif.
“Kalau dibandingkan dengan alokasi dana hibah untuk Porprov 2017 di Kabupaten Tabalong, ini kan sungguh jauh sekali. Saat itu dana hibahnya Rp10 miliar, sekarang cuma Rp2,5 miliar,” tuturnya.
Baca Juga: DPRD Kalsel Tolak Keharusan Siswa Swab Antigen Sebelum Masuk Sekolah
Untuk itu, Ia bertekad untuk mendesak pemerintah daerah meningkatkan besaran dana hibah dan meminta dukungan dari rekan-rekan di legislatif.
Mengingat, untuk menggelar kegiatan olahraga bergengsi tingkat provinsi itu perlu dana yang mencukupi. Sehingga tak hanya pelaksanaan yang optimal, namun juga menjadi semangat bagi insan olahraga di Kalimantan Selatan untuk bersaing sehat dan menunjukkan prestasinya.
“Jangan sampai dengan minimnya dana hibah untuk dunia olahraga, justru akan memunculkan opini jelek di masyarakat bahwa komitmen untuk memajukan olahraga dan melahirkan atlet-atlet andal hanya setengah hati,” ujarnya.
Baca Juga: DPRD Kalsel Usulkan Lima Nama Tokoh untuk Jembatan Sungai Alalak