Sonora.ID – Jangan pernah remehkan stres, depresi, rasa cemas dan gangguan mental lainnya! Menjaga kesehatan mental sama pentingnya seperti menjaga kesehatan fisik, karena keduanya saling berkesinambungan satu sama lain.
Ada banyak faktor yang bisa memicu terjadinya gangguan mental, mulai dari menderita penyakit tertentu, stres akibat peristiwa traumatis, seperti ditinggal mati orang yang disayang, kehilangan pekerjaan, atau terisolasi untuk waktu yang lama.
Penderita gagguan mental cendrung menarik diri dari lingkungan, mereka juga menunjukkan perubahan emosi dan perilaku seperti, mudah marah, selalu terlihat gelisah, mudah kelelahan karena sulit tidur, merasa cemas dan takut terus menerus, dan masih banyak lagi.
Sama halnya dengan penyakit fisik, mereka juga perlu mendapatkan perhatian dan perawatan yang tepat.
Disinilah kehadiran kamu sebagai bestie, sangat berperan untuk membantu mereka bangkit dari keterpurukan.
Apa saja sih yang bisa dilakukan sahabat untuk mendukung temannya yang sedang berjuang dengan mental health? Baca penjelasan berikut ya!
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Berikut 5 Musisi yang Mengidap Bipolar!
Peka terhadap gejala
Gangguan kesehatan mental tidak langsung terjadi begitu saja, selalu ada faktor yang memicu atau menjadi penyebab dibalik goyahnya mental seseorang.
Biasanya saking dekatnya dengan seseorang, kamu jadi mengetahui kebiasaan mereka, kisah hidup, hingga peristiwa yang mereka alami.
Saat menemukan perubahan pada perilaku teman misalnya, jadi lebih murung, menutup diri, tidak bersemangat, atau selalu terlihat lelah.
Jangan abai dengan tanda-tanda tersebut, rangkul dan berikan perhatian, tapi jangan terlalu sotoy atau berlebihan.
Cukup yakinkan dia, bahwa kamu akan selalu ada kapanpun dia membutuhkanmu.
Jadi pendengar yang baik
Apabila orang tersebut memutuskan untuk menceritakan kesedihan atau peristiwa buruk yang mereka alami, jangan berikan reaksi atau tuduhan yang berlebihan.
Ini akan membuat mereka merasa tidak nyaman dan justru akan kembali menarik diri dari orang lain.
Terkadang mereka hanya butuh didengarkan, bukan dicarikan solusi.
Jadi, pastikan kamu sepenuhnya fokus dalam dialog, taruh dulu gadgetmu dan dengarkan mereka secara aktif, tunjukkan bahwa kamu bersimpati dan memahami apa yang mereka rasakan.
Bestie, di sini kamu juga harus pintar menjaga rahasia, ya, apalagi jika permasalahan yang diceritakan oleh temanmu ini menyangkut hal-hal yang bersifat sensitif.
Jaga ucapan kalian
Mental yang sedang tidak stabil mudah hancur hanya dengan sepatah kata yang mungkin kamu anggap sepele.
Kamu mungkin bingung tentang bagaimana cara untuk merespons mereka, yang jelas diam bukanlah pilihan yang tepat.
Namun, hindari untuk menimpali atau membandingkan masalah yang sedang mereka alami dengan masalah yang pernah kamu lalui.
Cukup beri dukungan misalnya seperti, “Aku tahu ini berat dan kamu butuh waktu. Kalau kamu butuh sesuatu aku ada buat kamu, ya.”
Terus hubungi mereka
Mendukung teman yang sedang berjuang dengan mental health, nggak boleh setengah-setengah.
Usahakan untuk konsisten menayakan kabar mereka, ini akan membuktikan bahwa perkataan kamu terkait akan selalu ada itu bukanlah omong kosong.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa komunikasi yang dilakukan berulang kali dapat memberikan dampak positif bagi mereka yang tengah berjuang dengan kesehatan mental.
Baca Juga: Bukan Hal yang Sama, Berikut Perbedaan Rasa Sedih dan Depresi