Sonora.ID - Tifus atau yang lebih dikenal dengan sebutan tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya bakteri yang masuk ke dalam tubuh dan tidak bisa dilawan oleh daya tahan tubuh, sehingga memang terjadinya pada saat daya tahan tubuh melemah.
Hampir mirip dengan keracunan makanan, kondisi yang satu ini juga disebabkan oleh adanya bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh melalui sistem pencernaan.
Karena sama-sama bermuara di sistem pencernaan, gejala yang ditunjukkan oleh kedua penyakit ini pun terbilang mirip, tetapi tetap memiliki perbedaan.
Apa bedanya?
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia memaparkan penjelasan dari kedua penyakit tersebut untuk menemukan perbedaan antara keduanya.
“Keracunan makanan dengan tifus itu gejalanya sih mirip, karena sama-sama terjadi di saluran pencernaan. Jadi gejalanya biasanya mual, muntah, diare,” ungkapnya memaparkan.
Keracunan makanan
“Pada keracunan makanan mual dan muntahnya lebih dominan,” sambung dr. Santi.
Kondisi yang satu ini bisa terjadi karena beberapa penyebab, di antaranya adalah makanannya basi, berjamur, mengandung racun atau bakteri atau kuman di dalamnya.
Baca Juga: Benarkah Tipes adalah Penyakit Musim Hujan? Simak Kata Dokter
Karena penyebabnya yang tergolong banyak dan tidak bisa disamaratakan, maka pengobatan atau solusinya pun tergantung dengan penyebab keracunan tersebut.
“Terapinya akan berbeda-beda, tetapi pada umumnya, kalau ringan, bisa dikerjakan dengan mengganti cairan yang hilang pada saat mual, muntah, dan diare. Mual, muntah, dan diarenya tak perlu dihentikan kalau tidak berlebihan, karena ini merupakan proses alami tubuh untuk mengeluarkan yang seharusnya tidak ada di saluran pencernaan,” jelas dr. Santi.
Tipes
“Sedangkan pada tifus, ada demam. Karena pada tifus itu terjadi infeksi oleh bakteri. Infeksi pada umumnya disertai dengan demam,” tegasnya menambahkan.
Karena disebabkan oleh satu penyebab yaitu bakteri, maka cara penyembuhan utama untuk penyakit yang satu ini adalah mengonsumsi antibiotik dan harus dihabiskan.
“Kalau tidak dihabiskan, ia bisa jadi penderita tipes yang di dalam tubuhnya masih ada kuman tifus, tapi tidak terlihat sakit, dan sialnya bisa menularkan tipes untuk orang lain,” tegas dr. Santi.
Baca Juga: Benarkan DBD Bisa Menyebabkan Tipes? Dokter: Ini Salah, Tapi…