Pontianak, Sonora.ID - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyampaikan beberapa hal terkait kondisi daerah maupun kebutuhan anggaran kepada Tim Badan Anggaran DPR RI saat melakukan audiensi, di Ruang Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Selasa (14/12).
“Seperti usulan pengganti BPHTB yang sudah dihapus, DAK Fisik, kondisi banjir, dan hal lain yang juga perlu mendapat perhatian khusus,” tutur Sutarmidji.
Terkait penyerapan anggaran, Gubernur Sutarmidji bersyukur dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak lagi termasuk dalam APBD.
Baca Juga: Universitas Tanjungpura Pontianak Gelar Wisuda dengan Prokes, Batasi 250 Orang
Selama ini dana BOS tercatat di APBD, tetapi aliran dananya langsung ditransfer ke sekolah.
“Dana BOS berjumlah 19 persen dari volume APBD. Selama ini anggaran tersebut langsung ditransfer ke sekolah, tetapi pemda tidak pernah mendapatkan laporan. Artinya, anggaran tersebut masih tercatat di APBD, sehingga menyebabkan serapan APBD terlihat masih sedikit,” ungkapnya.
Sutarmidji menambahkan, penyerapan anggaran Tahun Anggaran 2022 harus lebih baik. Segala sesuatu harus disiapkan dengan baik, jika ada aturan yang berubah harus segera menyesuaikan.
“Insya Allah, penyerapan anggaran dan tampilannya akan semakin baik. Bisa kita bayangkan jika 19 persen dana BOS sudah di transfer ke daerah untuk 3 triwulan, tetapi laporan yang diterima baru satu triwulan, ini jelas akan mempengaruhi. Kedepannya harus dipersiapkan sematang mungkin. Harus cepat menyesuaikan ketika ada perubahan aturan-aturan,” harap Gubernur Sutarmidji.
Baca Juga: Edi Kamtono Berikan Dukungan dan Motivasi Kepada Kafilah Kota Pontianak yang Berlaga di MTQ Sintang
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Tim Badan Anggaran DPR RI, Syarief Abdullah mengatakan maksud kedatangan di Kalbar untuk melihat perkembangan penyerapan anggaran serta hambatan yang terjadi di Kalimantan Barat.
“Silahkan menyampaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan penyerapan anggaran dan kami menginginkan agar pihak Kementerian Keuangan untuk mengetahui lebih jauh persoalan di daerah, sehingga ada peningkatan dana transfer ke daerah yang berkaitan dengan pembangunan di Kalbar,”ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi Kalbar dapat melebihi capaian nasional dan ini merupakan hal yang sangat positif bagi suatu daerah.
“Hal ini patut dipertahankan dan tentunya kita harapkan bisa meningkat lagi sebagai upaya mempercepat kebutuhan masyarakat Kalbar. Saya optimis Kalbar akan terus berkembang, apalagi dengan adanya Pelabuhan Internasional Kijing. Tentunya ini menjadi pintu masuk aktivitas ekspor di Kalbar yang akan meningkatkan daya ungkit pertumbuhan ekonomi Kalbar,” tutup Wakil Ketua Tim Badan Anggaran DPR RI.