Sonora.ID - Akhirnya, film Spider-Man: No Way Home mendapat threequel yang menarik dengan MCU yang lebih seriusi karakter Spider-Man. Begini review film Spider-Man: No Way Home.

Film Spider-Man: No Way Home dirilis di bioskop pada Rabu, 15 Desember. Film ini berdurasi 150 menit dan diberi peringkat PG-13.

Baca Juga: Kamu Udah Nonton Belum? Berikut Ini 7 Film Terbaik di Tahun 2021!

Film Spider-Man: No Way Home bercerita tentang kisah Peter yang identitas gandanya sudah terungkap ke publik.

Identitasnya itu dipublikasikan setelah Mysterio menjebak superhero tituler untuk pembunuhan. Film ini disutradarai oleh Jon Watts dari skenario oleh Chris McKenna dan Eric Sommers.

Review film Spider-Man: No Way Home

Dalam film Spider-Man: No Way Home, Peter Parker/Spider-Man (Tom Holland) sedang mencoba untuk menjalani kehidupan normal.

Akan tetapi, ia merasa kesulitan saat ini untuk menjadi remaja biasa karena identitas gandanya telah terungkap ke publik.

Baca Juga: Nonton Film Tersanjung The Movie, Sinopsis, dan Cara Nonton di WeTV

Dia menjadi buronan karena adanya kasus pembunuhan dan ia harus membela diri terhadap tuduhan.

Tuduhan ini dilakukan oleh Mysterio yang mengedit videonya lalu mengunggah ke publik.

Maka itu, menurut Peter satu-satunya cara yang dia pikir akan memperbaiki kekacauan dan membuat semuanya normal kembali adalah dengan menggunakan sihir.

Mantra Doctor Strange untuk menolong Peter gagal

Untuk melakukan itu, Spider-Man langsung menemui Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) yang membantunya dengan mencoba mantra sehingga dapat menghapus identitas Peter dari benak dunia.

Akan tetapi, hal ini tidak berjalan dengan baik. Mantra Doctor Strange justru membuatnya pergi ke multiverse.

Mereka melihat musuh Spidey dari alam semesta lain. Ia adalah Doctor Octopus (Alfred Molina) dari Spider-Man 2, Electro (Jamie Foxx) dari The Amazing Spider- Man 2, dan Green Goblin (Willem Dafoe) dari Spider-Man — muncul untuk melawannya.

Baca Juga: Review Film Yuni: Yuni (Arawinda Kirana) Ditawarkan untuk Menikah

Sebelum Spider-Man: No Way Home rilis semua orang mulai dari Tony Stark hingga Happy (Jon Favreau) memperlakukan Peter seperti dia perlu dijaga dan tidak bisa dilepas sendiri.

Dalam kasus Mysterio yang memanipulasi Peter dan menargetkannya seolah-olah dia kurang cerdas adalah permainan yang telah dibuatnya.

Dalam Spider-Man: No Way Home, bagaimanapun Peter memiliki rasa tanggung jawab yang lebih dalam atas tindakannya dan lebih mampu membuat keputusan.

Hal ini menarik Peter untuk keluar dari bayang-bayang mentornya dan bersikap lebih dewasa. Dalam bayang-bayang mentor sebelumnya, Peter kurang reaksioner dan justru lebih menjadi aktif dalam perjalanannya sendiri.

Akhirnya MCU menganggap Spider-Man menjadi lebih serius

MCU akhirnya menganggap Spider-Man lebih serius dan ini adalah angin segar untuk ditonton saat dia mencoba memecahkan masalah dan membersihkan kekacauan yang dia buat tanpa bantuan mentornya.

Ada waktu saat Peter mencari cara untuk keluar dari situasi dengan menggunakan geometri dan itu adalah pengingat betapa pintarnya dia tanpa harus bergantung pada gadget maupun teknologi yang diberikan kepadanya di film-film sebelumnya.