Sonora.ID - Menanggapi masuknya varian baru Omicron ke Indonesia, Prof. Yuwono, M. BIOMED, Tenaga Ahli Satgas Covid-19 Sumsel dan juga Direktur RS. Pusri kepada Sonora (17/12/2021) mengatakan bahwa hal tersebut masih sebatas kemungkinan, sebab untuk memastikannya membutuhkan cole genome sequence.
“Segala varian yang muncul didunia, cepat atau lambat pasti akan masuk ke indonesia. Masuknya omicron ke Indonesia baru pada deteksi atau diagnosis yang sifatnya probable. Untuk memastikan Omicron dibutuhkan cole genome sequencing atau sequencing diurutkan RNA virus secara lengkap, maka menkes mengatakan probable omicron atau mungkin omicron,” ujarnya.
Ada informasi yang tidak seimbang dari WHO. Disatu sisi WHO menyatakan Omicron tidak punya kemampuan lebih dari delta tetapi warning-nya lebih dari delta.
Baca Juga: Omicron Masuk ke Indonesia, Jubir Kominfo: Patuhi Aturan Perjalanan!
Namun masyarakat diminta tetap waspada dan optimis.
Mutasi Omicron lebih dari 30 titik tetapi tidak ada bukti bahwa ia lebih ganas dari delta.
Omicron lebih dari 70% pertama kali diisolasi pertama kali dari penderita HIV. Artinya ini adalah warning untuk yang imunitasnya rendah.
“Sejak awal saya kampanyekan meningkatkan imunitas dengan tidur cukup, makan cukup, aktifitas cukup, pikiran positif dan vaksin. 5 hal ini yang memproteksi diri dari berbagai ancaman termasuk Omicron,” tukasnya.
Mutasi virus terjadi pada inangnya yang rendah imunitasnya, jenis virusnya tetap sama berasal dari sars cov2.
Setiap bulan bisa muncul varian baru dari mutasi itu.
Baca Juga: Covid-19 Varian Omicron Masuk Indonesia, Berikut 9 Gejalanya!
Masyarakat dihimbau untuk imunisasi dan meningkatkan kesadaran hidup sehat agar terhindar dari serangan virus corona.
Obat covid hingga kini belum ada kepastian, kabar terakhir dari produsen Pfizer telah mampu membuatnya.
Obat ini untuk menghambat perkembangan virus. Bila virus terhambat maka sisa-sisa virus akan dibersihkan oleh imun tubuh.
Sumatera selatan secara umum sejak 2 Oktober terjadi penurunan drastis kasus Covid-19.
Vaksinasi di kota Palembang secara teori sudah tercapai herd imunity.
Baca Juga: Kronologi Covid-19 Varian Omicron Masuk ke Indonesia
PPKM sudah berada di level 1, dengan 5 kasus per 100 ribu penduduk.
Meskipun PPKM level 3 saat nataru tidak jadi diterapkan , masyarakat diimbau tetap waspada agar tidak terulang kembali lonjakan kasus Covid-19 seperti dibulan Juli-Agustus lalu.
“ Tetap optimis, saling tolong-menolong, kompak, mudah-mudahan bisa melewati berbagai macam krisis,” tukasnya.