Sonora.ID – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro memberikan keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/12) sore.
Pada keterangan pers sore hari ini, dr. Reisa mengabarkan perkembangan terkini mengenai kebijakan strategis pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 seperti pedoman protokol kesehatan, termasuk PPKM Berbasis Level dan Vaksinasi COVID-19.
Menurutnya, selama kurang lebih 2 tahun menghadapi pandemi Covid-19, bangsa Indonesia sudah mencatat banyak pencapaian baik dalam pengendalian Covid-19.
Baca Juga: Fasilitas Publik Mulai Dibuka, Pastikan Lakukan Skrining Mandiri Sebelum Beraktivitas
"Tonggak sejarah pengendalian pandemi diawali dengan penyuntikan perdana vaksin Covid-19 tepatnya pada tanggal 13 Januari 2021 kepada bapak Presiden Joko Widodo dan beberapa tokoh bangsa yang menandai dimulainya kerja besar program vaksinasi Covid-19 yang menyasar lebih dari 208 juta warga negara," ujar dr. Reisa.
"Dan kini sudah hampir 150 juta saudara-saudari kita di seluruh Indonesia sudah mendapatkan minimal vaksin pertama mereka, sedangkan 105 juta lebih di antara 150 juta tadi sudah divaksinasi lengkap dengan dua dosis," imbuhnya.
Sejak 14 Desember kemarin, 26.5 juta anak yang berusia enam sampai dengan 11 tahun juga sudah masuk dalam sasaran vaksinasi Covid-19.
Ini berarti Indonesia telah memvaksinasi sebanyak 40% dari total populasi Indonesia dan tinggal memvaksinasi sekitar 3,2 juta warga lagi.
"Ditemukannya varian Omicron di Indonesia harus membuat kita semakin segera untuk mendapatkan perlindungan penuh yaitu dengan dua kali vaksinasi," tegas dr. Reisa.
Selain itu, para tenaga kesehatan sebelumnya telah mendapatkan vaksin ketiga atau Booster sejak menangani virus Covid-19 varian delta.
Ia menegaskan bagi warga yang ingin mendapat suntikan vaksin booster, harus melengkapi dua dosis vaksin terlebih dahulu.
"Pemerintah sedang menyiapkan kebijakan dan pelaksanaannya, apabila memang disarankan oleh para ahli dan capaian program vaksinasi dosis lengkap yang saat ini sudah tinggi yaitu diatas 70%," jelasnya.
Baca Juga: Patuh Prokes dan Melakukan Vaksinasi adalah Wujud dari Bela Negara
Menurut dr Reisa, sampai saat ini Indonesia telah menerima lebih dari sekitar 418 juta dosis vaksin, baik dalam bentuk jadi dan juga dalam bentuk bahan baku.
Tahun ini, pemerintah sudah menyediakan paling tidak tujuh jenis vaksin, yakni Sinovac, vaksin Covid-19 PT Biofarma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Johnson.
Sedangkan BPOM sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk 11 jenis vaksin Covid-19, yakni untuk Sinovac, Vaksin Covid-19 PT Biofarma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Sputnik V, Zifivax, Johnson, Confidecia, dan Covovax.
Di bulan Mei 2021, Inisiatif swasta melalui Kamar Dagang dan Industri Kadin Indonesia memulai skema vaksin gotong royong yang kini juga sudah memberikan lebih dari 2,4 juta suntikan vaksin kepada lebih dari 1,2 juta orang.
Simak keterangan selengkapnya di video di bawah ini: