Pontianak, Sonora.ID - Kejadian banjir yang melanda Kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu beberapa waktu yang lalu merupakan kejadian terparah sepanjang sepuluh tahun terakhir.
Dimulai dari Kabupaten Kapuas Hulu pada pertengahan bulan Oktober 2021 hingga merambat ke Kabupaten Sanggau.
Berdasarkan data prakiraan cuaca BMKG, hal ini diakibatkan oleh tingginya intensitas hujan dan meluapnya sungai Kapuas menjadi penyebab utama tingginya genangan air.
Keselamatan warga menjadi terancam terutama di saat-saat seperti ini.
PT PLN (Persero) UP3 Sanggau melakukan pemadaman bertahap untuk mengurangi dampak serius dari banjir seperti korsleting listrik dan resiko warga tersengat listrik.
"Ini merupakan SOP yang harus kami patuhi dan lakukan, karena keselamatan jiwa warga menjadi prioritas utama kami saat bencana banjir terjadi," ungkap Manager PLN UP3 Sanggau, Gurit Bagaskoro.
Menjelang akhir November 2021, banjir di Kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu mulai surut secara perlahan sehingga warga yang terdampak dan yang sudah mengungsi bisa kembali membersihkan rumah dan memulai kehidupan mereka seperti biasa lagi.
Baca Juga: Kalapas Gandeng Damkar, Lakukan Simulasi Pemadaman Api di Lapas Sintang