Sonora.ID - Suku Kalang atau Wong Kalang adalah salah satu suku Jawa yang konon dipaksa tinggal di daerah pengasingan. Mereka dipaksa tinggal di tepi sungai, lereng-lereng gunung, hingga tanah tandus.
Mereka bertahan hidup dengan berburu di belantara hutan. Karena itulah mereka dikenal tangguh dan pekerja keras.
Pada zaman dahulu kala, konon terdapat putri yang terpaksa menikah dengan seekor anjing.
Hal itu dilakukan karena putri tersebut termakan oleh sumpah yang ia lontarkan sendiri. Dari sinilah muncul mitos jika orang Kalang memiliki ekor.
Baca Juga: Ramah dan Sopan, Ini 3 Suku di Indonesia yang Banyak Dinikahi Bule
Namun ekor itu ternyata bisa dibuktikan secara ilmiah. Rahasia ini dibeberkan oleh keturunan orang Kalang sendiri.
Ada salah seorang warga Ambarawa, Jawa Tengah yang mengaku dirinya adalah keturunan Suku Kalang generasi kelima.
"Saya tidak tahu secara teoritis tentang kalang. Cuma di keluarga kata eyang, ada turunan kalang dari Purworejo. Ada beberapa keturunan yang memang punya ‘ekor’. Tapi bukan ekor seperti binatang, tapi ada sedikit lebihan tonjolan di pangkal tulang punggung atau tulang di ekor. Paling cuma sekitar 1-2 cm dan tidak semua dari keluarga kami mempunyai kelainan genetis itu," jelasnya seperti dilansir dari Intisari.
Dia mengungkapkan hingga kini masih ada dua saudaranya yang mempunyai 'ekor'. Keduanya adalah perempuan.
"Kelainan itu tentu mengganggu karena mereka jadi tidak betah duduk berlama-lama soalnya sakit. Bahkan keponakan saya sampai sekarang usia 26 tahun sudah mempunyai anak tidak bisa naik sepeda karena memang dilarang, takut kalau jatuh terduduk bakal terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan," ungkapnya.
Meski demikian, ia mengaku keluarganya sudah tidak menggelar ritual Kalang. Tak hanya itu, dirinya bersama keluarga pun sudah hidup membaur dengan masyarakat lainnya.
Baca Juga: Ini 5 Fakta Tradisi Uang Panai Milik Suku Bugis, Bisa Sampai Milyaran?
"Ya mungkin karena eyang buyut pindah Jogja dan kemudian anak cucu sudah menikah dengan orang non kalang," tambahnya.
Sementara itu, Suku Kalang diduga merupakan orang Bali yang didatangkan oleh Raja Kerajaan Mataram Islam di Kotagede, Yogyakarta.
Menurut ceita, terdapat sekitar 50 kepala keluarga (KK) orang Kalang yang didatangkan ke Yogyakarta.
Setelah sampai di Yogyakarta, mereka ditempatkan di daerah di Kecamatan Kotagede, Yogyakarta.
Untuk bertahan hidup pada masanya, orang Kalang kemudian bekerja membuat candi atau menjadi tukang kayu.
"Di Jogja sepertinya banyak, di Kotagede jadi pengusaha perak,” pungkasnya.
Orang Kalang kemudian menyebar, ke timur arah Solo, Purwodadi, Blora, Jepara dan Demak Ke barat sampai Gombong dan Purwokerto.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul "Disisihkan Secara Sosial, Inilah Suku Kalang, Orang-orang 'Berekor' yang Dipaksa Tinggal di Daerah Pengasingan, Mitosnya Konon dari Wanita yang Menikahi Anjing"