Sonora.ID - Salah satu penyakit yang keberadaannya sudah menyebar luas di kalangan masyarakat, dan terkadang juga diterima begitu saja, adalah hipertensi.
Padahal di satu sisi, hipertensi adalah silent killer (pembunuh diam-diam) karena tanpa adanya gejala yang signifikan, penderitanya bisa terserang dan di saat yang sama penderita bisa saja meninggal.
Namun satu fakta lainnya yang selama ini kurang populer di telinga masyarakat adalah kenyataan bahwa hipertensi dapat menyerang organ lain.
Bersama Mayapada Hospital, 'Bagaimana Hipertensi Dapat Mempengaruhi Ginjal' (20/12/21) Dokter Ratna Suwardi menjelaskan organ lainnya yang berisiko terserang akibat hipertensi.
Baca Juga: Catat, Ini 4 Tips Olahraga Aman dan Sehat bagi Penderita Hipertensi!
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi tersebut menjelaskan kalau terdapat tiga organ utama yang rentan terhadap serangan hipertensi, yakni otak, jantung, dan ginjal.
"Jika hipertensi menyerang otak, maka penderitanya rentan terhadap strok. Tekanan darah yang tidak terkontrol juga dapat menyerang jantung dengan mengubah struktur jantung, entah membesar atau membangkak," jelas dokter.
Organ yang ketiga, yaitu ginjal, menjadi organ yang sangat penting untuk dilindungi.
Hal ini dikarenakan jika hipertensi menyerang ginjal, maka lama kelamaan penderitanya akan mengidap ginjal kronis.
Ginjal tentunya merupakan organ yang penting karena ginjal menjadi organ dalam sistem ekskresi yang mampu beragam limbah asupan sehari-hari.
Baca Juga: 5 Makanan yang Dapat Menurunkan Hipertensi, Bisa Pake Oatmeal Loh!
Jika dalam sehari saja kamu sudah makan tidak menentu, bayangkan jika limbah makanan tersebut tidak dibersihkan dan dibiarkan menumpuk berhari-hari, maka terbayang seluruh isi perutmu yang kotor.
Namun dokter turut menjelaskan jika penderita ginjal kronis akibat hipertensi ini jarang menunjukkan gejala yang nampak sehingga untuk menghindarinya, kamu perlu melakukan konsultasi ke dokter.
Dokter Ratna mengatakan bahwa jika seseorang telah mengalami gejala-gejala tertentu, artinya ia sudah mengidap ginjal kronis dalam waktu yang lama dan sudah memasuki stadium kritis.
Maka dari itu, besar kemungkinannya sudah tidak bisa tertolong lagi.
Dokter juga menyarankan agar para penderita hipertensi melakukan konsultasi ke dokter secara rutin, minimal setahun sekali, untuk memeriksa apakah hipertensi ini sudah menyerang organ lainnya atau belum.
Baca Juga: Hipertensi Picu Penyakit Ginjal Kronik, Benarkah? Simak Penjelasan Ahli Berikut ini!