Sonora.ID - Salah satu tradisi masyarakat Indonesia dalam rangka merayakan Hari Raya apapun adalah adanya kue kering di meja tamu untuk menyambut siapapun tamu yang datang ke rumah atau bahkan dikonsumsi oleh si pemilik rumah itu sendiri.
Kue kering agaknya menjadi hidangan wajib pada saat Hari Raya Lebaran atau bahkan Natal, mulai dari sagu keju, putri salju, hingga nastar biasanya menjadi hidangan yang pasti ada di meja tamu.
Belum lagi hidangan manis lainnya atau kripik yang juga menjadi pendamping kue kering tersebut.
Ditambah dengan minuman manis yang segar juga biasanya dihidangkan bersamaan.
Menjelang Natal 2021, dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia membagikan 3 tips untuk makan kue kering dan minum manis pada saat merayakan Natal.
Ketahui kandungan kalorinya
“Kisaran kalori nastar sekitar 25 sampai 100 kalori per satu butir, bukan satu toples loh ya. Tergantung dengan ukuran dan bahan yang digunakan,” ungkap dr. Santi menegaskan.
Jadi, ketika memang ingin mengonsumsi makanan manis, kue kering, atau sajian apapun lebih baik untuk memperhitungkan kalori yang masuk ke dalam tubuh, apa lagi jika jelas-jelas makanan tersebut berkalori tinggi.
Dengan demikian, jumlah makanan yang masuk pun akan lebih diperhitungkan.
Baca Juga: Tren Tukar Hampers, Dokter: Kalau Bisa Jangan Kue Kering, karena…
Perhitungkan konsumsi gula per hari
Meski banyak hidangan manis yang disajikan, dalam kesempatan tersebut Dokter Santi tidak melarang untuk mengonsumsi kue kering atau minuman manis saat merayakan Hari Raya Natal, tetapi patut untuk diingat batasan maksimal gula per hari.
“Boleh, sepanjang ingat dalam satu hari gula itu kita konsumsi paling banyak 50 gram alias 4 sendok makan,” sambungnya menambahkan.
Jadi, semakin manis makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh, maka jumlahnya harus diperhitungkan, jangan sampai melebihi jumlah gula harian tersebut.
Imbangi
Ketika sudah mengonsumsi kue kering dalam jumlah yang banyak, Dokter Santi menyarankan agar lebih baik konsumsi air mineral daripada minum minuman yang manis.
Sebaliknya, ketika sudah memilih untuk minum minuman yang manis, maka lebih baik makan makanan yang tidak mengandung gula dalam jumlah yang tinggi.
“Dengan berkembangnya zaman dan pengetahuan tentang kesehatan, semakin banyak orang yang sadar akan kesehatan, semakin banyak juga orang yang menyediakan pilihan sajian yang lebih sehat,” papar dr. Santi.
Baca Juga: Lebaran Hampir Tiba, Jangan Sampai Kalap Konsumsi Kue Kering Ini Batasan Normalnya Menurut Ahli