Menemukan hal tersebut, Dokter Santi juga mengakui bahwa pihaknya masih sulit untuk mengeluarkan statement seberapa berbahayanya varian Omicron tersebut.
“Agak sulit menjawabnya (bahwa Omicorn tidak perlu dikhawatirkan), karena ini juga barang baru. Baru ditemukan di akhir November, kalau tidak salah minggu ketiga November sehingga mungkin yang bisa saya jawab berdasarkan data dari berbagai negara, kelihatannya ringan memang,” tegas dr. Santi.
Dari pernyataan tersebut, varian Omicron yang terjadi di beberapa negara memang menunjukkan gejala yang terlihat lebih ringan,
Meski demikian, Dokter Santi menegaskan bahwa tingkat bahaya Omicron dengan kelalaian menggunakan protokol kesehatan adalah dua hal yang berbeda.
“Tetapi bahwa kita harus lalai dan mengabaikan protokol kesehatan dan lainnya, itu hal yang lain lagi, kita tidak boleh ‘ah cuma gitu doang, santai saja’. Karena ingat ini data sementara, kalau dibilang selamanya akan seperti ini, kan enggak tahu juga,” tambahnya.
Meski saat ini, varian tersebut menunjukkan gejala yang mungkin dianggap lebih ringan, tetapi tak menutup kemungkinan pada perkembangannya terjadi perubahan.
Inilah yang menjadi alasan semua orang untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan selama Covid-19 dalam varian apapun masih terjadi.
Baca Juga: Omicron Terdeteksi, Menkes: Kalau Mau Liburan di Dalam Negeri