Sonora.ID - Beberapa minggu lalu dunia sempat diguncangkan kembali dengan kabar varian baru Covid-19, yakni Omicron.
Setelah dicari tahu sepanjang November hingga Desember ini, sejumlah riset kesehatan mengatakan kalau varian ini tidak seberbahaya varian Delta.
Kabar ini di satu sisi cukup menenangkan khalayak namun justru membuat kita jadi lebih menyepelekan.
Menyepelekan dalam hal ini ialah dengan mulai tidak menggunakan protokol kesehatan sebagaimana harusnya.
Baca Juga: Waspada Omicron! Di Banjarmasin Bakal Ada Rapid Antigen Keliling
Menjawab pertanyaan terkait seberapa berbahayanya varian ini, Dokter Santi dalam siaran Radio Sonora FM 'Tetap Sehat di Akhir Tahun 2021' (20/12/21) mengatakan perlunya penegakkan protokol kesehatan yang ketat meskipun sejauh ini belum ada riset yang begitu kuat menunjukkan seberapa bahayanya varian Omicron.
Satu hal yang ditegaskan oleh dokter adalah data-data tersebut masih bersifat sementara sehingga tidak ada yang pernah tau apakah ke depannya akan ada data yang mengatakan kalau varian ini sama bahayanya dengan varian Delta.
Selain itu, yang menjadi permasalahan adalah, terlepas dari keberadaannya kita tidak bisa menentukan dimanakah letak varian Delta maupun varian Omicron.
Ketika terserang, kita juga tidak akan tahu apakah yang menyerang tersebut merupakan varian Delta atau Omicron.
Baca Juga: Datang dari Malaysia, 9 Orang Probable Omicron
Ketidakpastian ini harusnya tetap membuatmu sadar akan protokol kesehatan walaupun secara gejala, keduanya cukup memiliki perbedaan.
Gejala seseorang yang terkena varian Delta cenderung mengalami batuk dan pilek yang keras serta gangguan tenggorokan yang cukup sengit.
Apapun itu kondisinya Dokter Santi mengatakan kedua varian ini tetap perlu diwaspadai, utamanya dari kelompok-kelompok rentan.
Kelompok rentan tersebut terdiri dari lansia, orang yang memiliki penyakit penyerta, mengalami obesitas, orang yang memiliki kebiasaan merokok, dan sedang mengalami penurunan daya tahan tubuh.
Cara paling mudah adalah mengajak kelompok rentan untuk melakukan vaksinasi atau memastikan orang-orang yang berada di lingkungan kelompok rentan juga telah tervaksinasi.
Cara lainnya adalah yang pasti menggunakan protokol kesehatan.
Baca Juga: Waspada Omicron Masuk Kalbar, Harisson Imbau Masyarakat Terus Lakukan Tracing