Penerapan Protokol Kesehatan dengan sertifikat CHSE juga secara ketat diterapkan oleh industri pariwisata, begitu juga masyarakat yang mulai terbiasa dalam penerapan protokol kesehatan.
Aspek kedua pada tahun 2022 akan ada banyak even internasional di Bali yang dihadiri oleh beberapa negara seperti G-20 dan even lainnya.
Hal tersebut, diyakini Wagub Cok Ace dapat menjadi ajang promosi dan juga ajang meyakinkan masyarakat internasional bahwa Bali sangat siap untuk membuka kembali Pariwisata Internasional.
Aspek optimisme ketiga disampaikan Wagub Cok Ace adalah survey yang dilakukan di Eropa bahwa lebih dari 50 persen masyarakat eropa masih ingin berkunjung ke Bali.
Secara tidak langsung Bali masih menjadi destinasi favorite.
Baca Juga: OJK Gelar Media Gethering, Penguatan Sektor Pariwisata di Sumatera Utara
Namun demikian, masih ada beberapa kendala yang dihadapi antara lain, ketatnya peraturan bagi wisatawan untuk masuk ke Bali dan kondisi pandemi Covid-19 di Negara asal wisatawan masih fluktuatif.
Dengan pergerakan wisatawan domestik saat ini, menurut Wagub Cok Ace para pelaku pariwisata harus dapat meyakinkan wisatawan domestik terkait penerapan protokol kesehatan di Bali.
Hal tersebut juga sebagai bagian persiapan dalam menghadapi kedatangan wisatawan asing kedepannya.
"Saya sangat berharap kita semua menyadari dalam membangun ekonomi Bali bangkit kembali. Perlu kerjasama semua pihak untuk bahu membahu dalam membangkitkan perekonomian Bali," harap Wagub Cok Ace yang juga penglingsir Puri Ubud.
Baca Juga: Tak Jadi Demo, Pelaku Pariwisata Bali Ajukan 5 Aspirasi Terkait Karantina hingga Asuransi