Denpasar, Sonora.ID - Sejak Dua Tahun Indonesia dilanda Pandemi Covid-19 khususnya Pulau Bali yang bergantung pada sektor pariwisata, terjadi penurunan ekonomi yang sangat drastis, bahkan sampai minus dan saat inipun pada kuartal ketiga, bahkan sampai pada kuartal keempat diprediksi ekonomi Bali masih minus.
Namun sejak adanya pergerakan wisatawan domestik ekonomi Bali perlahan mulai lebih baik.
Berdasarkan informasi di lapangan akupansi hotel di Nusa Dua beberapa hari terakhir sekitar 50 persen.
Jikalau ada hotel yang akupansinya di atas 80 persen, itu disebabkan karena ada event tertentu di hotel tersebut.
Baca Juga: Kemenparekraf Terus Gencarkan Promosi Pembukaan Pariwisata Bali bagi Wisatawan Mancanegara
Bila dibandingkan dengan jumlah kamar di seluruh Bali yang kurang lebih 150.000 kamar maka akupansi rata-ratanya masih di bawah 6 persen.
Hal itu, disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Prof. Dr. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat menjadi salah satu Narasumber dalam Dialog Produktif Rabu Utama yang diselenggarakan oleh KPCPEN dengan tema Optimisme Kebangkitan Pariwisata Indonesia 2022, secara daring.
Lebih lanjut, Wagub Cok Ace yang juga menyampaikan bahwa saat ini baik Pemerintah, Pengusaha maupun Masyarakat sangat optimis bahwa tahun 2022 pariwisata Bali bisa bangkit dan grafik pertumbuhan ekonomi bisa bergerak kearah yang positif.
Keyakinan tersebut di dasari oleh beberapa aspek, menurut Wagub Cok Ace aspek pertama dilihat dari tingkat vaksinasi masyarakat Bali yang sangat tinggi bahkan lebih dari 100 persen.
Baca Juga: Menparekraf Resmikan KM Kirana VII di Pelabuhan Benoa Bali Dukung Kebangkitan Pariwisata
Penerapan Protokol Kesehatan dengan sertifikat CHSE juga secara ketat diterapkan oleh industri pariwisata, begitu juga masyarakat yang mulai terbiasa dalam penerapan protokol kesehatan.
Aspek kedua pada tahun 2022 akan ada banyak even internasional di Bali yang dihadiri oleh beberapa negara seperti G-20 dan even lainnya.
Hal tersebut, diyakini Wagub Cok Ace dapat menjadi ajang promosi dan juga ajang meyakinkan masyarakat internasional bahwa Bali sangat siap untuk membuka kembali Pariwisata Internasional.
Aspek optimisme ketiga disampaikan Wagub Cok Ace adalah survey yang dilakukan di Eropa bahwa lebih dari 50 persen masyarakat eropa masih ingin berkunjung ke Bali.
Secara tidak langsung Bali masih menjadi destinasi favorite.
Baca Juga: OJK Gelar Media Gethering, Penguatan Sektor Pariwisata di Sumatera Utara
Namun demikian, masih ada beberapa kendala yang dihadapi antara lain, ketatnya peraturan bagi wisatawan untuk masuk ke Bali dan kondisi pandemi Covid-19 di Negara asal wisatawan masih fluktuatif.
Dengan pergerakan wisatawan domestik saat ini, menurut Wagub Cok Ace para pelaku pariwisata harus dapat meyakinkan wisatawan domestik terkait penerapan protokol kesehatan di Bali.
Hal tersebut juga sebagai bagian persiapan dalam menghadapi kedatangan wisatawan asing kedepannya.
"Saya sangat berharap kita semua menyadari dalam membangun ekonomi Bali bangkit kembali. Perlu kerjasama semua pihak untuk bahu membahu dalam membangkitkan perekonomian Bali," harap Wagub Cok Ace yang juga penglingsir Puri Ubud.
Baca Juga: Tak Jadi Demo, Pelaku Pariwisata Bali Ajukan 5 Aspirasi Terkait Karantina hingga Asuransi