Sonora.ID – Menjelang perpindahan tahun ke 2022, apakah kamu sudah menemukan racikan yang tepat untuk investasimu?
Jika belum, ini saat yang tepat untuk membuat peluang menjadi besar dan membuka keuntungan yang lebar untuk tahun 2022 melalui investasi.
Meskipun belum terlihat jelas investasi melalui saham, pasar uang atau obligasikah yang akan naik, tapi prediksi akan investasi di tahun depan perlu direncanakan.
Mengutip dari Kontan.co.id, Risza Bambang, perencana keuangan Oneshildt Financial Independence mengatakan bahwa 2022 kondisi Indonesia masih belum jelas. Sebab, sampai kini, tetap ada isu soal masuknya virus Covid baru, Omicron.
Alhasil, pertumbuhan ekonomi tahun 2022, tampak fifty-fifty di kacamata Risza.
"Saran saya, karena masih belum pasti, yang agresif jangan terlalu banyak porsinya di saham," kata Risza.
Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor tidak hanya adanya Omicron yang bikin pemerintah kembali memberlakukan pembatasan untuk segala sektor hingga berimbas pada kondisi ekonomi.
Penyebab lain yang membuat kerugian investasi pada investor pemula seperti mengikuti rekomendasi investasi yang salah dan tidak membandingkan portofolio yang satu dengan yang lain.
Baca Juga: Semakin Digemari, Simak Tips-Tips Berinvestasi di Aset Kripto Ini
Bila menurut saran Risza Bambang, perencana keuangan Oneshildt Financial Independence, di tahun 2022 nanti pilihlah saham yang memiliki emitmen dala bidang kesehatan, makanan atau produksi makanan.
Rekomendasi tersebut diprediksi akan memberi keuntungan yang lebih dibanding menanam saham di bidang hotel atau pariwisata.
Mengingat banyaknya perusahaan yang kesulitan dalam mengelola hotel serta pariwisata saat tahun 2020 lalu karena imbas dari Covid-19.
Untuk tahun 2022 nanti, menaruh uang perbanyak dionligasi atau rekasadana, diprediksi itu akan lebih menguntungkan pula dibanding pasar uang.
"Kalau ditaruh di pasar uang, dananya akan habis dimakan inflasi. Karena menurut saya, sekarang ini inflasi akan naik, kelihatan dari harga-harga naik," ujar Risza.
Diprediksi proyesi peningkatan inflasi di tahun 2022 nanti mencapai 3 persen.
Hal tersebut dapat dilihat dari akibat datangnya musim hujan serta berbagai bencana yang hampir ada di setiap daerah di Indonesia yang menciptakan peningkatan inflasi.
Hal tersebut dapat terjadi karena keterikatannya dengan contributor utama infasi Indonesia bersumber dari harga bahan pangan.
Baca Juga: Inflasi AS Diramal Meroket, Saham Emas Panen Cuan?