Senada dengan Suhaibun, keberadaan listrik masuk desa juga disampaikan oleh Perry (35) Warga Desa Kuto Tanjung sebuah desa terakhir di Rawa Ulu yang berbatasan dengan Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu. Ia mengaku sangat berterima kasih kepada pemerintah khususnya Perusahaan Listrik Negara (PLN) karena dengan adanya listrik masuk desa mengubah segala peradaban di desanya.
“Warga desa kami yang sangat terpencil sangat bersyukur atas manfaat listrik masuk desa. Kami tidak lagi menjadi masyarakat terbelakang dan miskin informasi kini sudah dapat mengakses perangkat elektronik dan teknologi lainnya bahkan bisa buat es batu untuk dijual,” ujar Perry.
Walaupun warga desa sudah dapat merasakan aliran listrik, namun terkadang masih sering byar-pet alias mati lampu. Sehingga ia berharap PLN dapat segera mengatasi persoalan masalah pemadaman listrik tersebut.
“Kami segenap warga desa sudah sangat menggantungkan pada aliran listrik PLN, sehingga saat aliran listrik padam membuat warga kelabakan. Semoga persoalan ini dapat segera teratasi,” tambahnya.
Kini warga desa Napallicin, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan yang berpenduduk sekitar 7.000 jiwa sudah dapat merasakan penerangan listrik dan dapat mendapatkan manfaat dari listrik masuk desa.