Banjarmasin, Sonora.ID - Setelah sempat diujicobakan atau disumulasikan selama empat pekan, operasional objek wisata Pasar Terapung di kawasan Siring Piere Tendean terpaksa kembali dihentikan.
Alasannya, bukan karena uji coba yang dilakukan dianggap tidak berhasil. Melainkan karena Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banjarmasin kehabisan anggaran.
Padahal simulasi pasar terapung ini menjadi angin segar bagi masyarkat, khususnya dalam geliat perekonomian dimasa pandemi sekarang.
Kepala Disbudpar Banjarmasin, Ikhsan Al Haque menerangkan, setiap kali mendatangkan pedagang ke pasar Terapung siring Piere Tendean pada akhir pekan, pihaknya memberikan biaya operasional sebesar Rp100 rupiah per orang.
"Kita tunggu anggaran tahun depan turun. Kemungkinan bulan Februari. Setiap akhir pekannya ada sekitar 50-60 pedagang yang datang," ucapnya, ketika dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin.
"Kecuali bila pedagang bersedia tak ada insentif untuk ganti transportasi, bisa saja kami pertimbangkan untuk operasionalnya," sambungnya.
Terpisah, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengaku belum mengetahui bahwa disbudpar kehabisan dana untuk operasional pasar terapung itu di Siring Sungai Martapura, itu.
Namun, ia memakluminya. Lantaran sudah akhir tahun. Kemudian, juga karena adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 di Kota Banjarmasin.
"Kami hanya melakukan uji coba. Itu pun, dibantu oleh pihak ketiga. Karena sebelumnya, disbudpar memang menyampaikan bahwa tidak ada anggaran," ungkapnya, di Balai Kota (28/12).
Baca Juga: Banjarmasin Langganan Banjir Rob, Pemerintah Diminta Tegas Soal IMB