Dia memaparkan KUR ini terbagi dalam dua kategori yakni dari sektor produksi (Rp8,2 triliun) dan non produksi (Rp5,1 triliun).
"Produksi itu terbesar sektor pertanian, perburuan dan kehutanan yang mencapai jumlah debitur 142 ribu. Kalai non produksi ada sektor perdagangan," tambahnya.
OJK juga mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) penyaluran kredit KUR di Sulsel masih dalam posisi rendah yakni 0,17 persen.
"Posisi NPL 0,17 persen untuk keseluruhan," katanya.
Nurdin memaparkan, dana KUR ini disalurkan oleh sejumlah perbankan seperti BNI, Bank Mandiri, BRI, BCA hingga Bank Sulselbar.
Baca Juga: Tahun Depan, Dinas PUTR Sulsel Perbaiki Jalan Tun Abdul Razak