Sonora.ID - Industri perfilman Indonesia pasti sudah tidak asing dengan sutradara yang kerap menggarap film genre komedi, yaitu Ernest Prakasa.
Ernest merupakan jebolan dari Stand up Comedy yang berhasil menjuarai peringkat tiga selama acara tersebut berlangsung.
Melebarkan sayap kariernya, sang Komika ini pun terjun menjadi seorang sutradara dan penulis di tahun 2015.
Saat itu, Ernest yang sudah bermain film Comic 8 (2014) pernah membawa hasil tulisan script film Ngenest (2015) ke seorang sutradara senior bernama Chand Parwez.
Parwez yang melihat hasil tulisan sang Komika merasa bahwa Ernest sangat cocok untuk menjadi sutradara dari scriptnya sendiri, yaitu Ngenest (2015).
Tetapi, komika yang kini sudah menghasilkan banyak film popular ini mengaku bahwa ia tidak merasa pantas untuk menjadi sutradara saat itu karena minim pengalaman.
"Gue enggak pernah jadi kru film sama sekali, gue cuman pernah jadi aktor doang," jelas Ernest melalui program Daniel Tetangga Kamu.
Hal tersebut ditampik oleh Parwez dan sutradara senior itu meyakinkan Ernest untuk tetap mengambil lead dalam produksi film Ngenest (2015).
Baca Juga: 11 Daftar Film Menarik yang Bakal Rilis Bulan Januari 2022, Ada Film Marvel, 'Morbius'!
Pada akhirnya, sang Komika pun mengambil kesempatan tersebut dan mengerahkan usahanya dengan mengajak para aktor serta artis dari Comic 8 (2014) untuk kembali ambil peran di film Ngenest (2015).
Sayangnya, hasil yang diterima tidak cukup baik bagi sang sutradara baru tersebut. Ernest mendapatkan kritik habis-habisan dan banyak yang mengatakan bahwa karya pertamanya terlihat seperti FTV.
Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat Ernest untuk bisa mengatasi kritik yang dinilai cukup kasar baginya.
Sang Komika pun akhirnya menanyakan melalui Twitter tentang alasan mengapa Ngenest (2015) dinilai seperti FTV.
Melalui pertanyaan tersebut, Ernest pun mendapatkan jawaban atas kritikan keras tersebut. Banyak yang mengatakan bahwa karya pertamnya terlihat murah dan tidak berkelas.
Ungkapan kritik dari netizen tersebut tidak menghentikan Ernest untuk tetap berkarya karena pada sisi lain, sang Komika merasa bahwa cinema merupakan magical thing bagi dirinya.
Ernest mengatakan bahwa film yang dirilis pada layar lebar ternyata punya impact yang kuat untuk orang-orang di sekitarnya meskipun ada kritikan tajam yang diterima.
Pada akhirnya, sang Komika tetap berjuang untuk memperbaiki kualitas film yang dibuatnya karena ia punya motto dalam memberikan impact bagi orang-orang di sekitarnya.
"Misi gue, gue ingin bring an impact," pangkas Ernest.
Baca Juga: Ernest Prakasa Ungkap Alasan di Balik Pembuatan Film Teka-Teki Tika