Makassar, Sonora.ID - Balai Besar Karantina Pertanian Makassar mencatat, total nilai komoditi yang akan dikirim pada kegiatan Gebyar Ekspor, sudah menembus angka Rp10 Triliun. Angka tersebut diambil dari perhitungan hingga Selasa, 28 Desember 2021.
Komoditas bernilai triliunan rupiah itu berasal dari 34 Provinsi se Indonesia. Gebyar Ekspor merupakan agenda nasional Kementerian Pertanian yang akan dipusatkan di Makassar, Kamis, 30 Desember 2021. Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan hadir melepas secara langsung komoditas-komoditas unggulan tersebut.
Kepala Balai Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir, mengungkapkan, khusus komoditas Sulsel nilainya mencapai Rp169 miliar. Perolehan tersebut didapat pada periode eskpor 16 hingga 28 Desember 2021.
Adapun komoditi yang akan diekspor antara lain kacang mede, minyak kulit mede, kopi biji, lada biji, cengkeh, pala, ampas sawit, dedak gandum, dan frozen taro (satoimo), sayuran bayam beku. Selain itu, ada getah damar, rumput laut, dan caragenan.
"Negara tujuan ekspor kita, yakni ke Belanda, Malaysia, Amerika, Thailand, Korea Selatan, Cina, Vietnam, Srilanka, Jepang, India, Pakistan, Perancis, Hongkong, hingga Spanyol," ujar Luthfie di Makassar.
Baca Juga: Sulut Ekspor Direct Call Perikanan dan Pertanian Ketiga Kali ke Jepang
Menurut Lutfie, masih banyak komoditas yang berpotensi besar untuk diekspor. Olehnya itu, pihaknya telah melakukan pemetaan di Kabupaten/kota di Sulsel. Beberapa komoditas yang membutuhkan atensi Pemerintah Daerah diantaranya seperti porang dan kotoran kelelawar atau bat guano.
"Permintaan kotoran kelelawar kebanyakan dari Amerika Serikat. Ini potensi yang kita gali," terangnya.
Lutfie berharap, setelah pemetaan komoditi ekspor dilakukan, pemerintah daerah bisa melakukan intervensi, serta pendampingan.
"Sebenarnya potensi kita di Sulawesi Selatan ini luar biasa. Hanya, perhatian pemerintah daerah untuk melakukan intervensi masih sangat kurang. Ke depan, karena kami telah melakukan mapping, kami akan koordinasikan ke pemerintah daerah, supaya lebih bagus lagi dari segi kualitas dan kuantitas," imbuhnya.
Sekedar informasi, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, nilai ekspor Pertanian Januari - November 2021 sebesar Rp 569,11 triliun naik 42,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yang hanya mencapai 399,45 triliun. Sebagian besar dari nilai tersebut disumbang sektor perkebunan.
Baca Juga: Industri Pasar Modal di Sulawesi Selatan Tumbuh Hingga 123 Persen