Sonora.ID – Bila pasar saham sedang galau dan naik turun secara signifikan serta cepat, sebagai pemula pasti sempat merasakan kebingungan untuk menjual atau membiarkan uang kita yang bisa saja hilang.
Srategi yang harus diketahui pemula tidak hanya sebatas dapat membeli saham dengan mudah atau sederhananya membeli saat mura dan menjual saham saat harga sama sedang naik atau profit.
Memang inti untuk mendapatkan lebih banyak uang dari jual beli saham adalah hal tersebut.
Tidak sebatas menjual waktu harga saham meroket tapi ada kondisi yang bisa kamu perhatikan untuk melepas saham tersebut.
Salah satunya saat harga saham sudah terlalu mahal atau overpriced. Meski harga saham naik, bila ratio harga atau price eranings ratio sudah di atas 20 kali.
Sebaiknya perlu realisasi keuntungan dan memindahkan dana saham tersebut ke inveastasi saham lain sebelum grafik menunjukkan harga sebaliknya dan kamu akan boncos.
Bukan hanya itu saja, ada strategi dasar yang perlu kamu coba apalagi saat kondisi saham sedang turun atau mengalami cut loss.
Cut loss merupakan istilah yang digunakan saat menjual saham dengan harga yang lebih rendah dari harga beli sehingga mengalami loss atau kerugian.
Langkah tersebut dinilai mampu mencegah kerugian lebih besar akibat harga yang terus merosot.
Cut loss sangat dianjurkan dilakukan oleh trader dan investor untuk menjaga modal yang dimiliki. Waktu paling baik untuk melakukan cut loss berbeda-beda, tergantung posisimu sebagai trader atau investor.
Baca Juga: Prediksi IHSG 29 Desember, 3 Rekomendasi Saham untuk Dibeli Hari Ini
Kemudian, kamu bisa segera menjual saham yang kamu merasa salah membeli saham yang itu tidak sesuai dengan perkiraan serta dugaanmu.
Bisa saja saham itu tidak mengalami kenaikan terlalu tinggi atau bahkan dinilai terlalu mahal. Jika memang merasa hasilnya tidak sesuai dengan tujuanmu, kamu bisa segara mengubah ke pembelian saham yang memiliki profit lebih baik.
Maka dianjurkan bagi seorang pemula, sebelum membeli investasi saham kita perlu analisa mendalam dari perusahaan yang akan kita tuju.
Melakukan Analisa emitmen sangat penting, kemudian saat analisa pertimbangkan dari analisa fundamental dan analisa teknikal.
Analisa fundamental lebih melihat kondisi ekonomi, politik, perkembangan usaha hingga laporan keuangan.
Sedangkan untuk analisa teknikal, bisa diperhatikan dari proses pergerakan saham dari waktu ke waktu. Apakah ia cenderung memberikan profit atau mungkin sebaliknya.
Baca Juga: Terapkan 3P Saat Berinvestasi di Pasar Modal