Sonora.ID – Gagal menjadi kondisi yang sangat ditakuti oleh banyak orang. Entah gagal dalam berkarier atau gagal untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Bahkan ada beberapa dari kita mungkin akan mengalami stres jika secara personal ia mendapat penilaian yang gagal dan bisa saja dapat merusak harga diri dan melunturkan kepercayaan dirinya.
Rasa sedih, amarah serta semua luapan emosi karena sebuah kegagalan bisa membuat seseorang merasa terpuruk untuk waktu yang lama.
Peristiwa atau moment saat seseorang mengalami kegagalan bisa saja diartikan sebagai kesuksesan yang tertunda menurut orang yang memiliki pemikiran optimis.
Berdasarkan penelitiani yang tertera di Psychology Today, meskipun kita semua mengalami kegagalan dalam hidup kita, kita tidak semua bereaksi dengan cara yang sama.
Beberapa dari kita menganut konsep kegagalan sebagai cara untuk memfokuskan kembali dan membentuk kembali pemikiran kita.
Sebuah badan penelitian yang menarik telah menggarisbawahi gagasan bahwa ada beberapa orang yang menerima tantangan dan kekecewaan sebagai peluang untuk memfokuskan kembali pemikiran mereka dan berpotensi dapat meningkatkan kreativitas pada orang tersebut.
Psikolog Carol Dweck mengatakan bahwa interaksi seseorang dapat menentukan bagaimana reaksi terhadap tantangan intelektual.
Jika orang tersebut mengalami kegagalan dan menyerah, maka orang itu akan dengan mudah menempatkan diri ke dalam suatu kelompok.
Baca Juga: Kadang Tak Terpikir, Inilah yang Menghambat Dirimu dalam Berbisnis!
Namun bila orang tersebut mengalami kegagalan dan menggunakannya sebagai kesempatan belajar atau batu loncatan untuk meningkatkan intektualnya, maka orang tersebut telah menempatkan diri ke dalam kelompok untuk sebuah pertumbuhan ataupun batu loncatan.
Tapi, bila memang seseoang sudah terpuruk dan terlalu merasakan perihnya sebuah kegagalan dan tak bisa bangkit dari itu, untuk menumbuhkan kreativitas, mereka perlu mengasahnya kembali.
Profesor psikologi dan ilmu otak Dexel University, John Kounis, PhD memberikan sebuah pernyataan mengenai semua orang dapat kembali menjadi sosok yang kreatif tanpa melihat latar belakang orang tersebut.
Anggapan tersebut juga disetujui oleh rofesor psikologi pendidikan di University of Connecticut, James C. Kaufman, PhD.
Kaufman menuturkan, beberapa penelitian ada hal yang dapat meningkatkan atau membuka blokir kreativitas seseorang,
Meski tidak dapat diterapkan semua orang dan hasilnya bisa juga berbeda-beda. Namun secara umum, untuk membantu seseorang kembali menjadi sosok yang kreatif, cara berikut dapat diterapkan, yang diantaranya adalah:
Baca Juga: 3 Kesalahan yang Bikin Gagal Diet, Kamu Harus Hindari Ini Segera!