Sonora.ID - Sejak pandemi melanda Indonesia, bahkan dunia, kondisi kesehatan paru-paru menjadi hal yang mendapatkan sorotan banyak pihak karena memang virus corona memberikan dampak yang besar pada saluran pernapasan.
Melihat perhatian masyarakat dunia pada kualitas dan kondisi paru-paru, muncullah sebuah tes ketahanan paru-paru yang menjadi viral di media sosial Twitter, bahkan tes tersebut mencantumkan level.
Tes ketahanan paru-paru itu dikemas dalam bentuk visual timer yang menampilkan gambar paru-paru dengan garis merah yang mengitarinya dengan deretan angka dari 0-10.
Angka-angka itu yang kemudian menunjukkan level atau taraf ketahanan paru-paru masing-masing orang yang mencoba tes tersebut.
Angka ‘2’ menunjukkan keterangan paru-paru normal.
Angka ‘5’ menunjukkan keterangan paru-paru kuat.
Sedangkan angka ‘10’ menunjukkan keterangan paru-paru hebat.
Dalam salah satu tweet menyatakan bahwa dirinya hanya kuat sampai level 4, “cuma kuat sampe leve 4, coba gimana kamu?”.
Karena posting-an tersebut, tes ketahanan paru-paru ini menjadi viral dan beberapa orang pun turut membagikan hasil tes paru-paru mereka dalam akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: 3 Efek Bahaya Malas Membersihkan Kamar Mandi, Salah Satunya Risiko Penyakit Paru-paru
Caranya adalah pada video tersebut kamu diminta untuk mengambil napas dalam-dalam dan tahan selama mungkin hingga kamu sudah merasa tidak kuat dan waktu akan berputar, ketika kamu sudah tidak kuat, kamu harus menghentikan visual timer tersebut.
Tak tinggal diam dengan adanya tes ketahanan paru-paru yang viral tersebut, Dokter Spesialis Paru dan Konsultan Onkologi di RSUD Pirngadi Medan, dr. Mohammad Ramadhani Soeroso menyatakan bahwa tes itu tidak valid.
Bahkan dikutip dari Kompas.com, tes yang sedang viral itu tidak bisa menjadi acuan untuk menguji ketahanan paru.
“Visual ini tidak betul, tidak bisa menjadi acuan untuk menguji ketahanan paru. Spirometri adalah alat uji fungsi paru. Ada 3 poin penting saat pemeriksaan spirometri yaitu normal, obstruksi, dan restriksi,” paparnya menegaskan.
Dr. Ramadhani juga menegaskan bahwa keterangan dari level-level yang dibuat juga tidak bisa dijadikan sebagai acuan melihat kekuatan dan kualitas paru seseorang.
Untuk mengetahuinya, seseorang bisa melakukan uji fungsi paru dengan alat yang disebut spirometri tersebut.
Cuma kuat sampe angka 6 euypic.twitter.com/P2ic07ZCal
— Zulfikar Akbar (@zoelfick) December 25, 2021