Sonora.ID - Pengadilan Korea Selatan telah memutuskan untuk mendukung serial K-drama kontroversial JTBC Snowdrop, dengan memberikan lampu hijau agar film itu bisa terus ditayangkan.
Menurut laporan Korea JoongAng Daily, sebuah perintah oleh kelompok sipil Deklarasi Warga Global Di Korea, yang diajukan pada 22 Desember terhadap jaringan Korea Selatan JTBC untuk menghentikan siaran Snowdrop, ditolak oleh Pengadilan Distrik Barat Seoul kemarin (29 Desember).
Kelompok sipil tersebut telah mengajukan perintah yang mengklaim bahwa Snowdrop diduga "menggambarkan Perencanaan Keamanan Nasional (NSP) secara positif dan itu menyiratkan nilai-nilai yang salah bahwa kekerasan oleh negara dapat dibenarkan".
Baca Juga: Luruskan Kesalahpahaman, Drakor 'Snowdrop' Akan Tayangkan 3 Episode Sekaligus Minggu Ini
Menurut Korea JoongAng Daily, NSP adalah agen dari rezim otoriter Korea Selatan sebelumnya pada 1980-an dikenal karena “memalsukan kasus spionase, memenjarakan dan sering mengeksekusi terdakwa yang salah”.
Secara khusus, Snowdrop berlatar pada tahun 1987, tahun yang sangat penting dalam sejarah Korea Selatan yang menyaksikan gerakan massa nasional yang memaksa pemerintah yang berkuasa untuk mengadakan pemilihan.
“Bahkan jika Snowdrop didasarkan pada distorsi sejarah, kemungkinan publik akan menerima [distorsi itu sebagai fakta] secara membabi buta adalah rendah,” kata pengadilan tentang keputusannya, menurut The Financial News dan seperti yang diterjemahkan oleh Soompi.
“Kecuali konten drama itu secara langsung melibatkan [kelompok sipil], sulit untuk membantah bahwa itu melanggar hak [kelompok].”
Sebelumnya, JTBC telah menanggapi kegemparan publik atas Snowdrop, menggambarkan dugaan distorsi sejarah sebagai “kesalahpahaman”.
Ia menambahkan bahwa drama tersebut mencakup "niat tim produksi untuk berharap tidak ada pengulangan era abnormal di mana kebebasan dan kebahagiaan individu ditindas oleh kekuatan yang tidak adil".
Baca Juga: Petisi Tembus 200 Ribu, Berbagai Sponsor Mundur dari Drakor 'Snowdrop'
Masalah lain yang muncul adalah pemilihan nama pemeran utama wanita drama Korea Snowdrop.
Jisoo BLACKPINK awalnya berperan sebagai Eun Young Cho, seperti nama aktivitis, Chun Young Cho yang melawan otoritarianisme di Korea Selatan. JTBC akhirnya mengganti nama karakter Jisoo BLACKPINK menjadi Eun Young Ro.
Selain itu, netizen Korea juga menyorot bagaimana Snowdrop meromantisasi karakter Jung Hae In yang dikisahkan sebagai mata-mata Korea Utara namun disangka tokoh gerakan pro-demokrasi.