2. Risiko penipuan siber
Dalam dunia kripto, terdapat kelompok kriminal yang mampu membobol pertukaran kripto, menguras saldo, dan menginfeksi perangkat seseoang untuk mencuri asetnya.
Karena transaski dilakukan di internet, para peretas sering menarget orang-orang, penanganan layanan, dan area penyimpanan dengan spoofing atau phishing.
Para investor kripto harus menjaga sistem keamanan komputer mereka sendiri serta dengan mengandalkan sistem keamanan pihak ketiga.
Selain itu, kripto sangat bergantung pada perusahaan yang tidak diatur secara formal.
Tidak adanya kontrol internal yang sesuai pula membuatnya rentah terhadap penipuan dan pencurian.
3. Risiko pasar
Risiko pasar menjadi fitur khusus kripto karena mata uang hanya diperdagangkan sesuai permintaan.
Terdapat sejumlah mata uang yang terbatas yang dengan begitu, bisa saja mengalami masalah likuiditas.
Kepemilikan yang terbatas pula dapat membuat kripto rentan terhadap manipulasi besar-besaran.
Baca Juga: 3 Bisnis Makanan Online Rumahan yang Paling Gampang untuk Diterapkan