Carol Midgley dari Times menggambarkannya sebagai ‘menawan jika ada reuni’ yang mana ada yang hilang dari komponen utama yakni di Rowling.
“Fakta bahwa Rowling tidak duduk di sana di ruang rekreasi Gryffindor atau berjalan di Diagon Alley, dengan aktor-aktor yang masih anak-anak pada saat itu mengakui hutang karier mereka kepadanya, tampak seperti kelalaian yang aneh dan penting,” tambahnya.
Sementara itu, Variety justru mengungkapkan bahwa ketidakhadiran Rowling adalah hal yang baik.
"Return To Hogwarts dengan cerdas menekankan bagaimana adaptasi ini bersatu dan berdampak pada dunia sebagai film blockbuster lebih dari bagaimana visi Rowling menginspirasinya,” tulisnya.
Can't get around this Harry Potter reunion without JK Rowling. The politics of the world makes me sick. How can you create something from scratch and not allowed to be a part of it? Kmt
— JR (@SegunEmdin) December 30, 2021
Baca Juga: 8 Rekomendasi Film tentang Ilmu Sihir, Gak Cuma Harry Potter!
Kontroversi seputar Rowling pertama kali dimulai pada tahun 2020, ketika penulisnya dikritik karena serangkaian tweet "anti-trans" setelah dia menyebut penggunaan frasa "orang yang menstruasi" dalam sebuah artikel.
‘People who menstruate.’ I’m sure there used to be a word for those people. Someone help me out. Wumben? Wimpund? Woomud?
Opinion: Creating a more equal post-COVID-19 world for people who menstruate https://t.co/cVpZxG7gaA
— J.K. Rowling (@jk_rowling) June 6, 2020
Dia kemudian merilis sebuah esai untuk membela komentar yang menyebabkan dia dituduh transphobia, dan untuk menjelaskan mengapa dia merasa perlu untuk menyuarakan pendapatnya.
Beberapa bintang Potter yang produktif berbicara menentang penulis, termasuk Grint, Radcliffe dan juga Watson.
Terlepas dari kritik reuni, Watson mengatakan bahwa syuting itu adalah "kegembiraan yang tak terduga".
Harry Potter 20th Anniversary: Return To Hogwarts tayang perdana 1 Januari 2022 di HBO Max di AS.