Sonora.ID – Adanya virus corona yang dinilai berbahaya hingga penyebabkan pandemi 2 tahun terakhir ini.
Beberapa virus juga diindentifikasi sangat berbahaya untuk manusia hingga menimbulkan kematian masal, bahkan bisa saja virus yang ada di dunia ini tidak hanya berbahaya untuk manusia tapi bisa mempengaruhi kehidupan hewan mauapun tanaman.
Sayangnya virus selalu berada dimanapun dan tak bisa dilihat secara langsung oleh mata manusia sehingga kita juga sulit untuk menghindari. Ciri-ciri virus secara bentuk hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.
Jika melihat jauh ke belakang, ternyata ada virus yang muncul dari ribuan tahun lalu. Melansir dari oldest.org, inilah 4 virus yang dinilai sebagai virus tertua di dunia:
Herpes Simplex Virus 1 (HSV-1)
Diketahui, bila virus ini telah ada pada hominid atau masa leluhur manusia purba dan itu adalah waktu yang sangat lama.
Analisis genom mengungkapkan bahwa HSV-1 menelusuri sejarahnya kembali ke sekitar 6 juta tahun yang lalu. Virus kemudian bercabang dan datang bersama hominid saat menusia purba menjadi manusia modern.
Virus herpes telah menjadi salah satu virus manusia yang paling persisten dan sekitar dua pertiga dari populasi manusia terinfeksi setidaknya satu Virus Herpes Simplex.
Diketahui pula, sekitar 67% dari populasi dunia di bawah usia 50 memiliki HSV-1 dan orang-orang biasanya terinfeksi sebagai anak-anak.
Baca Juga: Letakkan Bawang Putih di Bawah Bantal, dan Lihat Efek Ajaib yang Akan Terjadi
Pithovirus Sibericum
Pada tahun 2014, tersebar berita bahwa virus berusia 30.000 tahun telah dibangkitkan oleh para ilmuwan di Prancis.
Kabar baiknya, virus yang dijuluki Pithovirus sibericum ini hanya menginfeksi amuba bersel tunggal. Pithovirus ditemukan dari lapisan es Siberia dan masih hidup yang artinya virus ini masih dapat menginfeksi, bahkan ribuan tahun kemudian
Hingga tahun 2020 silam, Pithovirus sibericum adalah virus tertua yang bangkit dari dormansi dan tetap dapat menular.
Menurut para ilmuwan, virus Pithovirus sibericum yang tetap menular dapat menjadi peringatan bahwa mikroba dan virus purba lainnya yang mempengaruhi manusia dan hewan mungkin bersembunyi di lapisan es yang mencair dan dapat dengan cepat menyebar di dunia.
Hepatitis B
Mungkin kamu sudah tak asing lagi dengan virus ini, ya Hepatitis B. Virus ini telah menginfeksi manusia setidaknya selama 7.000 tahun.
Pada tahun 2018, para ilmuwan menemukan DNA virus yang terfragmentasi yang menginfeksi hati seorang pria muda yang tinggal di tempat yang sekarang menjadi Jerman tengah.
Para ilmuwan mengurutkan DNA ini dan menemukan bahwa itu adalah jenis hepatitis B purba. Saat ini, ini adalah virus manusia tertua yang pernah diurutkan.
Jenis Hepatitis B yang ditemukan di Eropa berbeda dengan jenis Hepatitis B modern dan tampaknya telah punah pada manusia.
Sementara strain Hepatitis B yang diurutkan tidak lagi ada pada manusia, virus Hepatitis B yang serupa dengan penemun tersebut hanya menginfeksi simpanse dan gorila modern di Afrika.
Baca Juga: Tips Menyimpan Masker dengan Benar saat Sedang Makan
Cacar
Salah satu virus yang sering ditemui saat ini terletak pada Cacar. Meskipun virus ini diprediksi berasal lebih jauh pada manusia, bukti paling awal yang kredibel tentang penyakit ini berasal dari mumi Mesir berusia 3.000 tahun.
Ada juga beberapa tulisan medis yang menyebutkan penyakit mirip cacar dari India kuno, sekitar 1500 SM dan China sekitar 1122 SM.
Cacar ini menjangkit umat manusia dengan wabah yang muncul secara berkala di seluruh dunia. Namun, berkat upaya vaksinasi yang kuat, Cacar diberantas dari dunia pada tahun 1980. Sejak itu, tidak ada kasus cacar yang terjadi secara alami dan mematikan.
Meskipun tidak ada lagi virus Variola yang terjadi secara alami, yang menyebabkan Cacar, ada dua lokasi di mana virus Variola secara resmi disimpan dan ditangani di bawah pengawasan WHO.
Baca Juga: Jangan Dibuang! Ini Tips Aman Gunakan Masker Scuba untuk Tangkal Virus