Palembang, Sonora.ID - Yudi Setiawan, Jubir Satgas Covid-19 Kota Palembang kepada Sonora (29/12/2021) mengatakan bahwa hingga saat ini di kota Palembang khususnya varian omicron atau sars cov2 B11529 belum terdeteksi.
Kasus omicron di Indonesia ada 47 kasus, dari jumlah tersebut 46 kasus adalah kasus impor, ada riwayat keluar negeri atau ada kontak dengan orang dari luar negeri.
Satu kasus adalah transmisi local, tidak pernah keluar negeri maupun kontak dengan orang luar negeri tapi hasil PCRnya positif dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan varian omicron.
“Tetap meningkatkan cakupan testing. Setiap orang yang menunjukkan gejala covid seperti batuk, demam diatas 38 derajat harus melakukan pemeriksaan sampel baik PCR maupun antigen,” ujarnya.
Beberapa laboratorium sudah melakukan metode pengurutan genome keseluruhan atau whone genome sequencing.
Sampel yang diperiksa secara random dikirim ke lab di Jakarta, nanti dipetakan apakah varian omicron atau bukan.
“Di Palembang belum ada lab yang mampu memetakan varian omicron atau bukan. Ada 12 lab yang mampu memetakan, 11 di pulau jawa dan 1 di Sulawesi selatan. Hasil pemetaan diperoleh selama 1 hingga 2 minggu tapi menteri meminta agar 1 hingga 3 hari hasilnya sudah bisa diketahui omicron atau bukan,” tukasnya.
Baca Juga: Breaking News: Mobil Tabrak Motor Tukang Pempek di Depan PTC Mall
Pengidap virus covid-19 bisa saja tidak bergejala, oleh sebab itu prokes tetap dijalankan minimal menggunakan masker.
Dibandingkan varian delta, omicron daya tularnya lebih tinggi hingga 500%. Gejala memang lebih ringan tapi diluar negeri banyak orang meninggal disebabkan oleh varian omicron.
Gejala tergantung dari daya tahan tubuh, bila kuat maka gejala ringan sebaliknya bila daya tahan lemah maka gejala bisa berat.
“Sekali lagi prokes penting dan juga vaksin. Prokes 5 M dilaksanakan minimal masker sambil meningkatkan cakupan vaksin. Saat ini cakupan dosis pertama sudah 82,35% dari 1.240.849 sasaran vaksin, yang sudah di vaksin 1.210.842. kami sudah jemput bola, harapannya masyarakat jangan termakan hoax. Vaksin juga jangan hanya dijadikan syarat saja tapi harus menjadi kesadaran untuk membentuk herd imunity,” tukasnya.
Baca Juga: Intip Agenda Pergantian Tahun ala Presiden Jokowi, Ada Acara Khusus?