Sonora.ID - Tidur merupakan bagian dari siklus kehidupan dalam hitungan hari yang dibutuhkan setiap orang.
Dengan tidur artinya kita menyiapkan energi dan juga pikiran untuk menyongsong hari esok.
Tidak jarang selama waktu menjelang tidur, kita tergoda untuk makan, entah itu karena lapar atau memang ingin iseng nyemil.
Akhirnya ini menimbulkan pro kontra antara yang menilai kalau makan sebelum tidur adalah hal yang berbahaya, bisa menaikkan berat badan, dan dengan kelompok yang menilai makan sebelum tidur adalah hal yang wajar, terlebih ketika kondisinya sedang lapar.
Ada pula yang mengalami rasa lapar ketika tidur hingga akhirnya ia terbangun dan memilih untuk makan.
Dokter Steven Alviano dari Mandaya Royal Hospital dalam Konsultasi Kesehatan Sonora yang mengudara di Radio Sonora (30/12/21) mengatakan kalau hal ini pada umumnya 'tidak bermasalah'.
"Asalkan jangan makan berat. Kalau bisa usahakan makan dua sampai tiga jam sebelum tidur," ujarnya.
Ia pun merekomendasikan kalau makanan yang dikonsumsi saat malam atau ketika terbangun adalah makanan ringan (snack) seperti buah atau kukis dengan takaran dua sampai tiga butir.
Ia sangat tidak merekomendasikan makanan berat, seperti nasi, untuk dikonsumsi saat malam hari, terlebih untuk kamu yang terbangun.
Baca Juga: Hati-Hati Mental Terpengaruh, Ini 4 Ancaman Makanan Tengah Malam
Jika memang tidak ada cemilan, kamu bisa meminum air untuk menunda rasa lapar.
Dilansir dari Live Strong, ternyata makan saat malam hari juga tidak memberikan dampak buruk.
Dikatakan bahwa makan malam mampu mendorong kekuatan otot, memperbaiki metabolisme tubuh di pagi hari, meningkatkan nafsu makan pagi, dan justru sebagian makanan dapat membantumu tidur.
Selain merasa lapar saat tidur, terkadang kejadiannya adalah kamu terbangun karena rasa haus.
Dokter Steven mengatakan kalau meminum air di kala terbangun bukan suatu masalah.
"Artinya tubuh memberikan sinyal kalau ia membutuhkan air," jelasnya.
Namun dokter menegaskan kalau minum air saat terbangun dari tidur ini perlu diperhatikan takarannya bagi yang mengidap penyakit tertentu seperti ginjal atau jantung.
Pun, takarannya harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang menangani.
"Minum air itu kapan saja boleh. Selagi memang haus, kamu harus memenuhi rasa dehidrasi tersebut," tambahnya.
Baca Juga: Apakah Air Rebusan Kunyit Menimbulkan Efek Samping Serius? Ini Penjelasannya!