Tapi, apakah seks oral aman untuk bumil?
Dikutip dari laman Etimes, menurut seorang ahli dari Departemen Obstetri, Ginekologi dan Ilmu Reproduksi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale, seks oral baik untuk bumil dan janinnya jika Kamu berhati-hati.
Risiko melakukan seks oral kepada bumil
Bumil dan suaminya yang tidak berhati-hati dalam melakukan seks oral, maka akan terjadi adalah komplikasi serius karena gelembung udara.
Sebagai permulaan, komplikasi serius dapat muncul jika pasangan meniupkan udara ke dalam vagina.
Pembuluh darah di vagina sudah melebar saat ini, meniupkan udara ke dalam pembuluh dapat menyebabkan emboli udara.
Emboli udara dapat memblokir pembuluh darah, sehingga dapat berdampak negatif pada sistem kardiovaskular dan bahkan menyebabkan kematian. Meski kasus ini jarang terjadi.
Gelembung udara juga bisa mendarat di plasenta dan berdampak pada perkembangan janin.
Risiko lain melakukan seks oral kepada bumil
Meskipun emboli udara adalah kasus yang sangat langka, hal itu dapat dengan mudah dihindari.
Peningkatan volume darah selama kehamilan dapat membuat kapiler bumil lebih sensitif. Ini berarti bahwa pembuluh darah dapat pecah bahkan dengan gesekan ringan.
Kekhawatiran utama lainnya mengenai seks oral selama kehamilan adalah tertular infeksi seksual (IMS) seperti HIV, gonore, atau klamidia.
Hal yang paling mengkhawatirkan lainnya, yaitu terkena virus herpes simpleks yang dapat menular ke janin.
Sehingga dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan saraf, radang otak, dan bahkan kematian bayi.
Janin memiliki peluang tinggi terkena herpes neonatal selama trimester ketiga, demikian American Sexual Health Association.
Baca Juga: Sebelum Melakukan Oral Seks, Ketahui Terlebih Dahulu Risikonya