Makassar, Sonora.ID - Inflasi Sulawesi selatan sepanjang tahun 2021 tercatat sebesar 2,40 persen.
Laju itu menjadi yang tertinggi sejak tiga tahun terakhir. Seperti disampaikan kepala BPS Sulsel, Suntono saat siaran pers melalui kanal youtube pada Senin (3/1/2022).
"Sepanjang 2021 inflasi 2,40 persen, ini tertinggi dalam tiga tahun terakhir," ujarnya.
Khusus inflasi Desember lalu, tercatat sebesar 0,92 persen. Angka itu menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2021.
Baca Juga: Mantap! Sulawesi Selatan Berhasil Capai Target Vaksinasi 70 Persen
Dia mengatakan dari 5 kota IHK, seluruhnya mengalami inflasi. Tertinggi di kota pare-pare 1,14 persen sedangkan terendah palopo 0,65 persen.
"Inflasi tahun kalender 2,40 persen, inflasi tahun ke tahun 2,40 persen," sebutnya.
BPS mencatat kenaikan harga yang menyumbang inflasi terbesar yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,36 persen.
Disusul kelompok pakaian dan alas kaki 0,10 persen, perumahan air listrik dan bahan bakar 0,05 persen serta kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,17 persen.
"Inflasi pada desember mencapai 0,92 persen itu merupakan tertinggi sepanjang 2021," jelasnya.
Adapun sejumlah komoditi penyumbang inflasi yaitu naiknya harga cabe rawit, tarif angkutan udara dan minyak goreng.
"Cabe kenaikan harga beri andil 0,409 kalau tarif angkutan udara 0,132 dan minyak goreng 0,112 tarif anhkuyan antar kota, tarif angkutan online, kangkung kacang panjang, ikan kembung, telur ayam ras," sambungnya.
Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga diantaranya bawang merah, cumi-cumi, ikan bandeng dan tomat.