Sonora.ID - Setelah hampir setahun kita semua diuji dengan tantangan hambatan finansial akibat Pandemi Covid-19 yang tidak hanya sebabkan krisis kesehatan, melainkan juga krisis ekonomi.
Tidak jarang pula selama menghadapi krisis ini kita malah dijatuhkan oleh kegagalan dalam mengelola keuangan sendiri.
Maka dari itu, perlu adanya komitmen yang besar terhadap keuangan kita di tahun 2022 karena kita sudah mengalami krisis dan juga bertahan hingga sejauh ini.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Resolusi Bisnis agar Berjaya Selama 1 Tahun Penuh
Eko Pratomo dan Mohamad Teguh selaku Pakar Finansial dari Halo Fina dalam 'Resolusi Keuangan Baru' yang mengudara di Radio Smart FM (29/12/2021) menjelaskan terkait evaluasi kegagalan dalam menjalani resolusi finansial di tahun sebelumnya.
Resolusi merupakan tuntutan dari seseorang ke satu pihak atau pihak lainnya.
Resolusi juga bisa merupakan tuntutan kepada diri sendiri untuk membulatkan tekad dan mencapai target.
Beberapa faktor yang menjelaskan seseorang gagal mencapai resolusi di antaranya adalah:
1. Kesungguhan
Menurut Eko, gagal ini disebabkan oleh seberapa kuat tekad seseorang untuk mencapai tujuannya.
Pada akhirnya resolusi ini membutuhkan tindakan dan ikhtiar, bukan hanya sekedar perencanaan yang mendetail.
Namun hal ini tidak berarti perencanaan strategis dan taktis tidak perlu dilakukan.
Perencanaan sebagai basis dasar arah tindakan juga perlu diprioritaskan.
Namun hal ini akan sangat disayangkan jika seseorang tidak berkomitmen pada rencananya sendiri.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Bulan Januari yang Bukan Hanya untuk Membuat Resolusi Baru
2. Faktor ekstenal
Adanya kejadian yang di luar kendali kita dan sifatnya cukup mendesak.
Contohnya seperti Pandemi Covid-19.
Ketika dihadapkan dengan Pandemi Covid-19, secara terpaksa seseorang harus mengalokasikan sebagian besar keuangannya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.
Seperti pada saat munculnya pandemi, banyak dari kita mengeluarkan untuk kebutuhan medis yang saat itu sangat mahal (akibat permintaan yang terlalu tinggi namun ketersediaan barang minim).
Belum lagi dengan kondisi ketika kita harus mengalami PHK secara sepihak karena semua kegiatan bisnis turut berhenti.
3. Tidak disiplin dalam implementasi
Banyak orang membuat rencana keuangan namun pada saat akan menabung atau investasi, malah mengulur-ngulur waktu.
Kesadaran ini sering muncul di akhir bahkan buruknya sampai kembali bertemu akhir tahun.
Akhir tahun dan masuk 2022 justru banyak orang yang secara positif ingin memperbaiki resolusi keuangannya.
"Banyak resolusi yang berkaitan dengan mengelola pendapatan, mengatur ulang bisnis, memperbaiki pola konsumsi, mengelola utang," ujar Teguh.