Sonora.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat bekerjasama melakukan pencegahan agar Jakarta tidak tenggelam salah satunya melalui penyediaan air minum perpipaan untuk mengurangi penyedotan air tanah berlebihan.
Kerjasama tersebut dilakukan melalui perjanjian penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Jakarta.
Menteri koodinator bidang maritim dan investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan cakupan air minum perpipaan di Jakarta baru memenuhi 65% kebutuhan hingga 2030.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang, DKI Jakarta Terapkan Level 2
"Saat ini kondisi cakupan air minum di Jakarta, air minum perpipaan DKI jakarta baru memenuhi cakupan layanan seluas 65 persen dari seluruh kebutuhan layanan air minum di DKI pada tahun 2030" Kata Luhut saat konferensi pers perjanjian penyelengaraan SPAM, Senin (03/01/2022)
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kerja sama SPAM diharapkan dapat menghindarkan Jakarta dari tenggelam.
Kemudian kondisi fiskal yaitu krisis ekonomi akibat pandemi covid-19 sehingga memerlukan kerja sama berbagai pihak, Anies menyebut Kementerian PUPR mengucurkan dana awal sebesar Rp 2,1 triliun.
"Kepada kementerian PUPR yang memberikan bantuan awal berupa investasi awal sebesar 2,1 triliun untuk mengamankan SPAM hilir, itu benar-benar menjadi pusher untuk kita sehingga kita bisa berkerak, Karena kalau tidak ada itu akan sulit sekali" ucap Anies
Dengan kerjasama tersebut Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat berharap kebutuhan air minum perpipaan di Jakarta dapat terpenuhi 100% pada 2030 atau dapat dikejar sebelum tahun 2030 dan mencegah Jakarta tenggelam.