Sonora.ID - Suatu kondisi tidak akan selalu berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Ada kalanya kamu harus ditemukan dengan kejadian yang mana seseorang diperlakukan tidak pantas, seperti dilecehkan di sebuah pesta, klub, atau bahkan di ruang terbuka publik sekali pun.
Menjadi bystander (pengamat) yang aktif berarti kamu sadar ketika perilaku seseorang tidak pantas atau mengancam, kamu memilih untuk menentangnya.
Jika kamu merasa tidak cukup aman untuk berusaha menghentikan pelecehan tersebut, cobalah untuk meminta ke orang-orang sekitar untuk membantumu.
Baca Juga: 4 Zodiak yang Benci Drama Kehidupan: Selalu Cari Jalan Tengah dengan Rasional
Satu penelitian menemukan bahwa intervensi pengamat dapat menjadi cara yang efektif untuk menghentikan kekerasan seksual sebelum terjadi karena para bystander memainkan peranan utama dalam mencegah.
Dilansir dari University of Cambrdige, kamu bisa menerapkan metode 'ABC' sebelum melakukan intervensi.
Asses for Safety (mengamati keamanan sekitar)
Jika kamu melihat seseorang dalam masalah, tanyakan pada diri sendiri apakah kamu dapat membantu dengan aman dan dengan cara apa pun.
Kamu juga harus tetap memprioritaskan keamanan pribadi.
Be in a Group (berada dalam kelompok)
Akan menjadi hal yang lebih aman bila kamu mengintervensi pelaku kekerasan jika kamu sedang bersama suatu kelompok.
Jika kondisinya tidak memungkinkan, segera laporkan kepada orang lain yang lebih memiliki otoritas.
Care for the Victim (peduli pada korban)
Bicaralah dengan orang yang mungkin sedang atau setelah mengalami ancaman dan membutuhkan bantuan.
Tanyakan apakah mereka baik-baik saja dan jika kamu sanggup, cobalah bantu korban untuk meredakan emosinya.
Baca Juga: 4 Zodiak yang Benci Drama Kehidupan: Selalu Cari Jalan Tengah dengan Rasional
Jika kamu akan melakukan intervensi, terapkan praktik-praktik ini
1. Bertindak langsung
Tegur tindakan negatif atau melecehkan yang dilakukan oleh pelaku dan tegaskan pelaku untuk berhenti.
Lakukan ini dalam berkelompok jika memungkinkan dan tetap bersikap sopan.
2. Melakukan distraksi atau membuat gangguan
Lakukanlah semacam interupsi dengan membuka percakapan dengan pelaku agar target potensial mereka dapat menjauh.
Atau kamu bisa mencari ide untuk mengeluarkan korban dari situasi tersebut.
Kamu bisa berpura-pura menjadi teman yang menjemputnya dan hendak akan pergi ke suatu tempat bersama-sama.
3. Meminta bantuan orang lain
Jika kamu masih ragu untuk berbicara secara tiba-tiba, mintalah kepada orang lain untuk turun tangan.
4. Menunda
Jika situasinya terlalu berbahaya untuk ditantang saat itu juga (seperti adanya ancaman senjata, kalah jumlah personel, dll) secara terpaksa kamu harus mundur dan kembali saat situasi mereda dengan mendekati korban dan menanyakan kabarnya.