Beda 'Ingin Dikenang' dan 'Pencitraan', Ini 3 Panggung yang Perlu Kamu Pertimbangkan

6 Januari 2022 17:17 WIB
Bedanya ingin dikenal dan pencitraan
Bedanya ingin dikenal dan pencitraan ( HBR)

Sonora.ID - Dalam membawakan diri ke publik, ada kalanya kamu ingin dikenal dengan karakteristik tertentu yang sangat menggambarkan siapa kamu.

Hal ini biasa disebut sebagai 'personal branding'.

Bagaimana kamu akan dikenal orang umumnya dimulai dari pertemuan atau kesan pertama.

Maka dari itu sudah menjadi kewajaran jika akan melamar pekerjaan di tempat yang benar-benar baru buatmu, kamu berupaya untuk tampil sebaik mungkin.

Tapi yang terjadi dalam membawakan diri ini adalah kita malah melebih-lebihkan apa yang selama ini 'bukan kita' sehingga kita jatuh dalam 'pencitraan'.

Makna pembawaan atau kesan diri dan pencitraan ini akhirnya menjadi lebur; seakan-akan adalah hal yang sama. 

Baca Juga: Paket Lengkap! Ini 7 Rahasia Membesarkan Anak yang Bahagia dan Sukses

Dalam hal ini, Motivator Nasional Indonesia Arvan Pradiansyah menjelaskan perbedaan antara 'ingin dikenal seperti apa'' dengan 'pencitraan'.

Pada siaran bertajuk 'Pencitraan dan Realita, Apa Bedanya? Ini Kata Arvan Pradiansyah' dalam siaran Radio Smart FM (22/12/21), Arvan mengatakan, "Pencitraan adalah ketika panggung depan dan panggung belakang tidak sama". 

Jadi ketika di depan seorang Arvan adalah motivator dan belas kasih dan di panggung belakangnya Arvan merefleksikan hal yang sama, maka itu adalah realitas.

Ketika tampil di depan artinya kamu sedang menunjukkan sisi terbaikmu, bukan menunjukkan 'hal baik yang bukan kamu'.

Baca Juga: 2 Pendekatan dalam 'Start Strong', Orang-orang Sukses Biasanya Terapkan Ini!

Tentunya hal tersebut berbeda dengan pencitraan; menampilkan sisi baik yang tidak pernah kamu lakukan hanya karena ingin mendapatkan impresi. 

Di satu sisi, melihat panggung belakangnya seseorang adalah hal yang sulit. 

Maka dari itu, menurut Arvan menjelaskan adanya sebuah urutan panggung yang perlu kamu perhitungkan agar impresi yang terbentuk tidak saling bertabrakan dan menimbulkan kesalahpahaman.

Panggung pertama adalah panggung yang audiensnya adalah orang-orang yang sekedar mengenal namamu saja.

Misalnya Arvan sebagai motivator di mata publik.

Dalam hal ini, tidak ada satu pun peserta acara atau diskusi yang mengetahui bagaimana seorang Arvan bersikap. 

Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Apa itu Soft Skill?

Panggung kedua adalah panggung tengah; panggung yang berisikan orang-orang yang rutin berinteraksi namun masih dalam batas hubungan kerja/profesional.

Yang ketiga adalah panggung belakang, yakni panggung yang orang-orangnya sudah mengenalmu secara emosional dan sangat personal, seperti keluarga. 

Bagaimana kamu ingin dikenal dan dikenang pada setiap panggung tentu memerlukan strategi tertentu.

Sebagai contoh, secara keseluruhan kamu ingin dikenal sebagai orang yang 'peduli' terhadap orang lain.

Kamu bisa menerapkan kesan tersebut ke setiap panggung dan tentunya dengan pendekatan berbeda.

Dengan begitu, kamu berlaku baik tidak hanya untuk dikenal publik/massa melainkan juga benar-benar dilakukan kepada orang-orang yang paling dekat denganmu. 

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm