Sonora.ID - Bayi di dalam rahim juga bisa BAB, Moms. Tapi, tetap waspada karena kondisi ini mengindikasikan 6 bahaya janin BAB di dalam rahim.
Ketika bayi atau janin berkembang di dalam rahim, mereka akan mengadopsi beberapa fungsi tubuh yang akan digunakan setelah lahir, salah satunya fungsi Buang Air Kecil dan Buang Air Besar (BAB).
Kendati begitu, jika janin BAB di dalam rahim hati-hati ya Moms. Kondisi ini bisa bahaya dan menyebabkan komplikasi, sehingga harus segera ditangani.
Baca Juga: Muncul Penyakit Kista Pasca Operasi Angkat Rahim, Ini Penjelasan Dokter
Dikutip dari laman Healthline, selama beberapa bulan janin tumbuh di dalam rahim, mereka akan mengambil nutrisi dan membuang limbah.
Namun pada kebanyakan kasus, limbah ini tidak berupa feses. Limbah ini disebut dengan mekonium.
Apa yang terjadi kalau bayi BAB di dalam rahim?
Mekonium adalah tinja hitam kehijauan gelap yang terlihat seperti tar. Mekonium terdiri dari bahan-bahan yang telah dicerna janin, seperti cairan ketuban, sel-sel usus, lendir, empedu, air, dan lanugo.
Sementara lanugo adalah rambut yang sangat halus dan menutupi janin selama tahap awal perkembangan.
Baca Juga: Dokter Temukan Bayi Terinfeksi Virus Corona Sejak di Dalam Rahim
Janin mulai membentuk mekonium sekitar minggu ke-12 kehamilan.
Jika Moms menyusui, kemungkinan akan terus melihat mekonium selama beberapa hari janin atau bayi dilahirkan.
Tapi, jangan khawatir Moms karena tinja saat bayi BAB di dalam rahim tidak akan mengambang di sekitar rahim.
Tinja saat bayi BAB akan tersimpan melalui plasenta. Lantaran plasenta terdiri dari banyak sel yang terbentuk selama kehamilan.
Plasenta terhubung dengan tali pusar yang dianggap sebagai garis hidup bayi. Disebut garis hidup bayi, karena di sana Moms akan menstransfer nutrisi dan oksigen ke mereka.
Kemudian, plasenta lahir setelah bayi juga dilahirkan.
Bahaya jika janin BAB di dalam rahim
Moms, berikut bahaya janin BAB di dalam rahim.
Ketika bayi baru lahir tidak buang air besar setelah 48 jam, dokter akan melakukan tes untuk memastikan bayi tidak memiliki kondisi yang berbahaya.
Baca Juga: Millen Cyrus Bicara Soal Tanam Rahim, Apa Konsekuensinya bagi Pria?
Saat bayi lahir, cairan ketuban harus berwarna terang atau jernih.
Jika warnanya hijau atau kecoklatan di beberapa tempat, ini menunjukkan bahwa janin telah mengeluarkan mekonium atau BAB di dalam rahim.
Jika bayi BAB di dalam rahim itu berarti:
MAS adalah kondisi ketika plasenta atau cairan ketuban berubah warna.
MAS dapat berkembang tepat pada saat kelahiran dan bayi menghirup cairan ketuban yang mengandung mekonium.
Mekonium steril, tetapi masih dapat menyebabkan masalah yang signifikan bagi bayi baru lahir.
Studi telah menemukan bahwa 4 sampai 10 persen bayi yang terpapar mekonium dalam cairan ketuban dapat mengalami MAS, demikian dilansir dari laman Medical News Today.