Sonora.ID - Seiring dengan padatnya kegiatan kita sering tidak memiliki banyak waktu untuk merencanakan keuangan secara efisien.
Padahal di tengah kondisi krisis seperti Pandemi Covid-19, atau mungkin berbagai permasalahan keuangan lainnya, sudah saatnya kamu mulai merencanakan pengelolaan keuanganmu, baik itu jangka pendek, menengah, dan panjang.
Tidak hanya dari faktor kesibukan, rasa malas atau tidak familiarnya kamu dengan dunia finansial membuat kamu terus menunda-nunda.
Maka dari itu, kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk menggunakan jasa layanan keuangan Financial Planner (pengelola keuangan) yang sudah tersertifikasi.
Mungkin kamu masih curiga atau tidak bisa mempercayakan segalanya pada pelayanan ini.
Baca Juga: Semua Hal Diprotes, Ini 3 Cara Hadapi Mertua yang Suka Kritik!
Nathania selaku Financial Planner dari Finansialku mengatakan kalau kamu tidak perlu khawatir, terlebih jika Financial Planner tersebut sudah tersertifikasi CFP internasional.
Hal ini disampaikannya dalam siaran Radio Motion 'Pakai Jasa Financial Planner, Perlukah?' (6/1/2022).
Pakar finansial tersebut mengatakan kalau pemeriksaan keuangan klien pada dasarnya seperti check up ke dokter.
Pertama, Financial Planner akan melihat kondisi dasar keuangan yang dimiliki klien, baik itu aset yang dimiliki, tabungan, investasi, utang dan sebagai macamnya.
Dari data-data ini, Financial Planner akan menentukan apakah kondisi keuangan klien memerlukan perbaikan atau peningkatan.
Baca Juga: Masih Jenuh dengan WFH? Simak 4 Tips untuk Pulihkan Semangatmu
Kedua, Financial Planner akan menganalisa tujuan keuangan klien.
"Sebagian besar klien sudah cukup baik dalam mengetahui keinginan dan tujuannya. Tapi hal yang dipertanyakan selanjutnya oleh klien adalah bagaimana cara mencapai tujuan tersebut," ujar Nathania.
Di sinilah peranan financial planner menjadi sangat relevan agar kamu bisa mengetahui langkah yang tepat.
Hal ini berkaitan dengan tahapan ketiga, yakni pembuatan rencana strategis guna mencapai tujuannya.
Pada tahapan ini Financial Planner akan mempertanyakan kepada klien apakah setuju dengan rencana yang diajukan.
Selama tahapan ini prinsip yang diutamakan adalah 'diskusi hingga klien merasa nyaman' dengan rancangan yang diajukan.
Pada dasarnya Financial Planner juga menginginkan ada perubahan yang dialami klien.
Baca Juga: 3 Alasan Utama Kenapa Kamu Harus 'Start Strong' di Tahun 2022: Raih Hasil yang Signifikan!
Tahapan terakhir adalah monitoring untuk memastikan apakah perlu ada perbaikan atau progres dari klien.