Namun, sambung Wapres, mulai awal tahun ini pengunjung Pantai Taipa sudah mulai meningkat, sehingga ia pun kembali menekankan pentingnya menghilangkan trauama masyarakat.
"Tapi mulai kemarin (tahun baru) rupanya sudah mulai ada peningkatan. Jadi yang penting menghilangkan trauma masyarakat dan ini karena memang bukan tempat hunian saya kira lebih aman," ujarnya.
Lebih jauh, Wapres menerangkan bahwa meskipun telah menjadi zona merah yang dilarang untuk dihuni, Pantai Taipa tetap dapat dimanfaatkan untuk menjadi tempat aktivitas publik seperti obyek wisata, pasar, pusat kuliner, dan lain-lain.
"Ini memang sudah tidak boleh ada penduduk. Karena itu dikhawatirkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya (bencana). Tetapi daerah ini masih dibolehkan untuk wisata, aktivitas publik, pasar-pasar, kuliner," paparnya.
Sebagai informasi, sebelum luluh lantak diterjang tsunami, Pantai Taipa merupakan destinasi wisata favorit masyarakat Palu karena memiliki fasilitas lengkap seperti kolam renang, wahana permainan, kebun binatang mini, gazebo, panggung acara dan lainnya. Bahkan di pantai ini masyarakat dapat menikmati keindahan biota bawah laut dengan fasilitas diving atau snorkeling.
Namun setelah diterjang tsunami, Pantai Taipa menjadi hancur berantakan dengan berbagai fasilitasnya yang rusak parah, sehingga kini menjadi zona merah dan masyarakat enggan berkunjung karena masih trauma.