Pontianak, Sonora.ID - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyerahkan piagam penghargaan kepada pemenang lomba Membacakan Kompetensi Sains Nasional Jenjang SD Tahun 2021 dan mengukuhan Duta Geospasial Cilik tahun 2022 di ruang Praja Utama aula kantor bupati,
Kamis (6/1/2022) siang.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, penghargaan yang diberikan kepada
anak-anak ini juga sekaligus kita nobatkan sebagai Duta New Normal Kabupaten Kubu Raya
tahun 2021, karena bicara temanya juga tentang pandemi.
Tentunya hal ini sangat bagus sekali karena ini sebuah hal yang diwujudkan Kubu Raya berdasarkan Peraturan Bupati yang sudah diimplementasikan dan juga sudah dijadikan model literasi.
“Membacakan itukan artinya membacakan dengan suara dan hal ini akan memberikan
dampak solidaritas, karena berbagi kepada yang lainnya dan tidak hanya mementingkan ego
sendiri, tapi juga memberikan informasi kepada yang lain. Selain itu juga anak-anak juga bisa
memberanikan diri untuk terus berusaha menjalan hubungan baik dengan orang lain”, kata
Bupati Muda usai menyerahan penghargaan lomba Membacakan Kompetensi Sains Nasional
Jenjang SD Tahun 2021 dan Pengukuhan Duta Geospasial Cilik tahun 2022.
Menurut bupati Muda, di sinilah public speaking anak-anak kita itu dilatih dan hal ini sangat
penting, karena menentukan indikator keberhasilan seseorang. Apalagi di era digital dan
komunikasi yang sudah sangat cepat sekarang ini.
“Selain itu juga kepada para juara sains nasional, yang menghadirkan beberapa sekolah yang
anak-anak didiknya termasuk unggulan pada mata pelajaran IPA dan Matematika. Dalam
kegiatan ini kita juga hadirkan peserta dan pemenang yang beberapa waktu lalu memenangi
lomba menggambar peta desa dengan tema ‘Desaku Masa Depanku’," ucapnya.
Bupati menyampaikan, bagi pemenang lomba menggambar peta desa ini kita nobatkan
sebagai Duta Geospasial Cilik Kubu Raya tahun 2022, karena daerah ini memerlukan
generasi yang sudah terliterasi geospasial, sebab mulai dari anak-anak pun sudah diliterasikan
dengan geospasial supaya meraka faham dan harus tahu kondisi desanya, daerahnya serta
harus mengenal apa-apa subjek dan obyek dari segala hal yang menyangkut soal kebumian
yang ada disekitar mereka.
“Sehingga segala sesuatunya itu benar-benar bisa menjadi suatu arah yang bisa menavigasi
semua kehidupan kedepannya. Tiga hal inilah yang kita perkuat kepada anak-anak kita
bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) dengan strategi ‘kepong bakol’ untuk mewujudkan generasi yang mampu
memberikan manfaat kepada orang banyak”, jelas bupati Muda.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya
Muhammad Ayub mengatakan, gerakkan membacakan ini sudah dimulai sejak tahun 2020
dan dilanjutkan pada tahun 2021.
Baca Juga: Serapan APBD Kubu Raya, Peringkat Kedua Terbesar Dari 375 Kabupaten Di Indonesia
Untuk tahun 2022 ini gerakkan ini akan terus dilakukan dimasifkan karena ini sudah merupakan event Kubu Raya melalui Perbup nomor 3 tahun 2020 tentang Gerakan Membacakan.
“Gerakan membacakan ini merupakan program unggulan Pemkab Kubu Raya dalam hal
meningkatkan gaya literasi masyarakat Kubu Raya melalui kegiatan-kegiatan yang kita mulai
dari dunia pendidikan, sehingga anak-anak kita memiliki daya literasi yang semakin
‘Menanjak’”, kata Ayub.
Ayub menambahkan, semestinya perlombaan ini dilakukan secara terbuka jika kondisinya
bukan di masa pandemi.
Kegiatan literasi membacakan ini agar anak-anak tidak hanya tampil di depan kamera seeprti yang dilombakan selama ini, namun karena masih masa pendemi, tentunya harus dilakukan jarak jauh dan menggunakan kamera.
“Tapi seharusnya anak-anak kita harus tampil secara langsung, baik di dalam keluarganya
maupuan di depan forum. Karena anak-anak ini harus tampil dengan membawa cerita yang
dibacakannya dengan baik, tepat dan sesuai dengan alur cerita melalui gerakan membacaka”,
ujarnya.
Ayub menjelaskan, Duta Geospasial cilik Kubu Raya tahun 2022 ini bertujuan agar anak-
anak ini mampu menguasai geografis lingkungan desanya, memahami obyek serta subyek
dan ikon-ikon yang ada di desanya yang mereka tuangkan dalam peta geospasial desa.
Hal ini juga dimaksudkan agar kedepannya anak-anak Kubu Raya mampu menguasai potensi alam
desanya msing-masing.
“Perlombaan ini sebenar sudah ada di dalam dunia pendidikan seperti menggambar dan
tinggal bagaimana guru mengarhakna ke siswanya agar gambar yang dibuatnya itu
merupakan gambar peta desanya”, jelas Ayub.