Sonora.ID - Bila Kamu disunat, maka yang dibuang adalah kulup pada penis. Menurut Stanford Medicine, Kamu harus waspada karena ada 6 ciri-ciri sunat bermasalah.
Kulup adalah lapisan tipis jaringan yang menutupi kepala penis seperti tudung. Tidak semua orang dengan penis memilikinya.
Jika Kamu sudah sunat, kulup telah dikeluarkan dari pangkalnya di dekat bagian tengah batang penis.
Berikut ciri-ciri sunat bermasalah, sudahkah Kamu cek bekas sunatnya?
Baca Juga: Lakukan Sunat Lebih dari Satu Kali, Apa Penyebab dan Akibatnya?
Ciri sunat bermasalah 1: Pendarahan
Ciri sunat bermasalah yang pertama ialah pendarahan. Pendarahan adalah komplikasi sunat yang paling sering ditemui.
Sebenarnya, ada batas normal darah yang seharusnya keluar ketika seseorang disunat.
Jika lebih dari batasan, maka orang itu tengah mengalami komplikasi. Tapi, pendarahan bisa dikontrol dengan memberikan bungkus Gelfoam.
Baca Juga: Ketua PWI Sumsel Prihatin, Pemeritah Daerah Sunat Anggaran Media
Gelfoam bisa mempercepat pembentukan gumpalan dan menghentikan tepi potongan kulup agar darah tidak mengalir lagi.
Waspadalah karena pendarahan bisa jadi ciri sunat bermasalah, cek dan obatilah sekarang juga.
Ciri sunat bermasalah 2: Terjadi infeksi
Infeksi merupakan komplikasi sunat yang jarang terjadi bila dilakukan dalam kondisi steril. Kendati begitu, umumnya keropeng kekuningan yang terbentuk pada kelenjar sering disalahartikan sebagai infeksi.
Padahal, keropeng kekungingan merupakan tanda kalau penis sedang dalam proses penyembuhan.
Infeksi bisa saja terjadi bila ada benda asing di sekitar lokasi pembedahan. Bila sunat dilakukan kepada bayi yang baru lahir, maka akan mengalami gangguan kekebalan.
Selain itu, tentu saja infeksi, meningitis, necrotizing fascitis, gangren, dan sepsis menjadi komplikasi dari ciri sunat bermasalah.
Ciri sunat bermasalah 3: Kulup tidak dibuang seutuhnya
Ciri sunat bermasalah yang ketiga ialah kulup tidak dibuang seutuhnya. Ciri kulup yang sudah dibuang seutuhnya, yaitu kelenjar benar-benar terbuka.
Bila terlalu sedikit kulit yang dibuang, maka orang tersebut perlu dioperasi atau disunat ulang hingga kulup bisa dibuang seutuhnya.
Kendati begitu, masalah ini bisa terjadi sebaliknya apabila kulup dibuang terlalu banyak maka seseorang akan mengalami phimosis.
Jika demikian, orang ini harus menjalani proses bedah sehingga kelenjar bisa sembuh.
Ciri sunat bermasalah 4: Kulup mengetat
Setelah disunat, beberapa pria memiliki kemungkinan mengalami kulup mengetat. Sehingga, ini bisa menjadi ciri sunat bermasalah yang keempat.
Ketika kulupnya kencang atau mengetat maka akan sulit untuk menggerakkannya tanpa rasa sakit atau sensasi tekanan.
Bila demikian, mungkin saja si pria mengalami phimosis atau kondisi saat kulup tidak bisa ditarik ke belangkang dari kepala penis (glans penis).
Baca Juga: BKKBN Jatim Gelar Temu Penyuluh KB, Khofifah: Mulai Konselor, Sunat & Pindahan Rumah
Ciri sunat bermasalah 5: Kulup mengalami peradangan
Ciri sunat bermasalah yang kelima, yaitu kulup mengalami peradangan. Peradangan bisa terjadi karena kulup terjepit dalam ritsleting karena menariknya terlalu cepat.
Cedera ini dapat menyebabkan pembengkakan atau perubahan warna dari peradangan saat jaringan mulai memperbaiki dirinya sendiri.
Cedera semacam ini juga bisa terjadi jika penis terlalu lama bergesekan dengan pakaian dalam atau bahan pakaian yang kasar, sehingga menyebabkan iritasi.
Ciri sunat bermalasah 6: Kulup mengering
Ciri sunat bermasalah yan terakhir ialah kulup mengering. Kekeringan di sekitar atau di bawah kulup sering disebabkan oleh infeksi jamur atau sariawan.
Infeksi jamur kulup adalah hasil dari pertumbuhan berlebih dari jamur yang dikenal sebagai Candida albicans.
Dilansir dari laman Healthline, kulup yang mengering bisa disebabkan dari seks tanpa kondom dengan seseorang yang sudah infeksi.