Sonora.ID - Belakangan ini mungkin kamu sudah menyaksikan sebagian temanmu yang bekerja di kantor atau Work From Office (WFO).

Meskipun terdengar baik kita harus tetap menjadi teman yang saling mengingatkan akan protokol kesehatan, terlebih dengan kondisi varian Omicron yang sudah dibuktikan penyebarannya lebih cepat.

Sisi lain dari mulai diberlakukannya WFO adalah pertanda industri sudah mulai berkembang dan beroperasi lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya yang sangat krisis.

Jika menengok salah satu laman populer tentang perkarier-an dunia seperti LinkedIn pun kamu akan melihat sebagian perusahaan atau start up sudah mulai merekrut karyawan maupun anak magang.

Ini berarti sudah saatnya kamu bersiap diri dan menyiapkan diri untuk diterima kerja!

Namun sebelum diterima di suatu instansi atau perusahaan ternama, kamu harus melengkapi berbagai persyaratan kualifikasi dan administrasi.

Jika sudah merasa yakin dengan syarat administratif, maka kamu harus menyiapkan hal lainnya seperti personal branding!

Personal branding ini sebetulnya sangat diperlukan karena terkadang para HR berusaha menelusuri kehidupanmu melalui media sosial yang kamu cantumkan di media sosial.

Personal branding cukup penting dimiliki seseorang karena hal itu bisa mencerminakan kredibilitas seseorang.

Baca Juga: Beda 'Ingin Dikenang' dan 'Pencitraan', Ini 3 Panggung yang Perlu Kamu Pertimbangkan

Jika kamu masih kesulitan menemukan branding yang tepat untuk dikembangkan, simak tips berikut ini:

1. Mencari tahu siapa kamu

Untuk membangun personal branding yang dapat mencerminkan identitas pribadi dan profesionalmu, kamu harus mengetahui terlebih dahulu siapa dirimmu.

Kamu bisa mengajukan pertanyaan di bawah ini kepada dirimu sendiri

1. Di bidang pekerjaan apa yang saya ungguli
2. Apa hal yang memotivasi saya?
3. Karakteristik apa yang membuat orang-orang memuji saya?
4. Proyek seperti pa yang bisa saya habiskan berjam-jam tanpa merasa lelah?

Jika kamu kesulitan menjawab pertanyaan ini kamu bisa menanyakannya kepada teman-temanmu. 

Setelah mendapatkan berbagai referensi kamu bisa memutuskan pilihan terbaik untuk personal branding-mu.

2. Tentukan bagaimana kamu ingin dikenal

Personal branding kamu lebih dari sekedar cerminan siapa kamu hari ini; personal branding merupakan peta kehidupan kemana kamu akan pergi.

Baca Juga: Latih Kemampuan untuk Mengambil Keputusan dengan 2 Cara Berikut!

Selain memahami keterampilan dan kompetensimu, akan sangat disarankan untuk menilai kekuatan dan kelemahanmu terkait industri atau karier manapun yang kamu minati.

Dengan melakukan ini kamu bisa mengidentifikasi kualifikasi yang perlu ditingkatkan.

3. Jadilah jujur

Cara termudah untuk personal branding adalah menjadi pribadi yang asli dan otentik.

Salah satu pakar iklan Facebook mengatakan, "bersikaplah tulus. Ini akan mempermudah personal branding-mu setiap hari".

Bersikap jujur ini juga berarti kamu juga bertindak sesuai dengan citra yang kamu tampilkan di media sosial atau di depan publik.  

4. Tentukan audiens

Kamu juga perlu menentukan siapa yang ingin kamu jangkau. Entah itu pepmimpin industri, pegawai perusahaan, HR, dan sebagainya.

Semakin cepat kamu menentukan audiens semakin mudah untuk menyusun ceritamu karena kamu akan lebih memahami jenis cerita seperti apa yang perlu dibagikan, utamanya di media sosial.

Baca Juga: Belajar Memahami Potensi Diri Agar Siap Memasuki Dunia Kerja

5. Jadilah konsisten

Menjadi konsisten artinya kamu sudah memiliki fokus yang lebih sempit, jauh lebih mudah untuk dikenali untuk suatu topik jika kamu secara konsisten membuat konten yang mendukung.

Konsistensi ini bisa ketika kamu berusaha membangun citra di Instagram, Twitter, Facebook, dan Linked In karena semuanya saling berkesinambungan. 

Baca Juga: 5 Resolusi Bulan Ramadan untuk Pengembangan Diri Selama Puasa