Makassar, Sonora.ID - Wali Kota, Danny Pomanto merespon temuan PDAM. Berupa pemasangan sambungan air ilegal yang mengalir ke sejumlah kawasan perumahan.
Dia meminta persoalan itu segera dilaporkan ke polisi dengan modus pencurian air.
"Sambungan ilegal itu saya harap dilapor ke aparat hukum (Polisi), itu uangnya tidak sampai ke PDAM," ujarnya saat ditemui di Balaikota, Kamis (13/1/2022).
Danny merasa sanksi pemutusan air belum cukup seiring dampak kerugian yang besar. Terlebih, ada indikasi korupsi karena salah satu pengembang mengaku telah membayar.
"Itu mengambil air kita, korupsi jelas termasuk juga royal itu kontraknya pribadi. Yang jelas uang nya tidak pernah masuk," jelasnya.
Baca Juga: Walkot Makassar Minta Usut Laporan Pungli: Setor 85 Juta Rupiah jadi Pegawai PDAM
Inspektorat juga diperintahkan melakukan audit. Hal itu sebagai pembuktian dan mengukur besaran kerugian negara.
"Supaya tidak sudzon saya minta inspektorat dalami ini. Ini baru ketahuan, kalau air sudah dua tahun itu besar. Baru yang ditau ini sapa tau banyak," tambahnya.
Sementara Direksi PDAM, Benny Iskandar memberi penjelasan saat dikonfirmasi terpisah.
Dia menyebut sambungan mengalir ke perumahan royal spring dan nusa tamalanrea indah (NTI). Sanksi telah diberikan berupa pemutusan sambungan secara sepihak.
"Pada saat menyambung tidak mendaftar. Uangnya tidak masuk di kantor (PDAM)," katanya.
Hal itu melanggar ketentuan lantaran ada biaya yang seharusnya dibayarkan developer atau pengembang.
Estimasi kerugian hingga ratusan juta rupiah dan berkontribusi terhadap tingkat kehilangan air PDAM.
"Lumayan (kerugian). kalau dihitung sambung dari moncongloe itu ke royal spring itu bayar Rp700 juta," jelasnya.
Baca Juga: Masalah Pensiunan Jadi Temuan BPK, Ini Jawaban Dirut PDAM Makassar