“Itu totalnya ada 19 kasus, sekarang jadi 15 sekolah, terakhir ada 11 sekolah,” ungkap Riza.
Dari total 19 kasus tersebut, 16 di antaranya adalah peserta didik, sedankan sisanya adalah pendidik atau guru.
Masih dikutip dari sumber yang sama, berdasarkan pantauan ditemukan beberapa pihak yang terlihat tidak patuh menjalankan protokol kesehatan ketika PTM 100 persen ini dijalankan.
Hal tersebut sama sekali bertolak belakang dengan kondisi Omicron yang saat ini sedang melonjak.
Bahkan ketika Luhut menegaskan akan ada aturan yang diperketat, tetapi di sisi lain PTM di DKI Jakarta masih berjalan 100 persen.
Diketahui bahwa pada 15 Januari 2022, lonjakan pasien Omicron mencapai 720 pasien, dengan rincial 567 kasus impor atau dari pelaku perjalananl luar negeri, sedangkan 153 kasus lainnya adalah transmisi lokal.
Riza pun menyadari bawha angka tersebut bukan angka yang sedikit.
Baca Juga: Menko: Kasus Omicron Indonesia Didominasi Dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri