Riau, Sonora.ID - Perkembangan harga dari Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia sampai dengan minggu ke-2 Januari di berbagai komoditas di Riau secara umum masih terkendali.
Harga komoditas beras stabil, namun terdapat peningkatan harga pada beberapa komoditas diantaranya telur ayam dan daging ayam ras.
Maria Cahyaningtyas, selaku Deputi Kepala Perwakilan BI mengatakan bahwa peningkatan tersebut terindikasi karena adanya keterbatasan pasokan dari pasca periode liburan Natal dan Tahun Baru.
Di samping itu, harga pakan jagung yang meningkat juga turut mendorong kenaikan harga telur daging ayam. Tidak hanya di Riau, harga telur dan daging ayam di daerah lain seperti Sumut dan Sumbar juga mengalami kenaikan.
Baca Juga: Gandeng BNI, BI Sulsel Sosialisasi Penggunaan QRIS di Pusat Perbelanjaan
Hasil pemantauan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), distribusi daging ayam dari pemasok terpantau masih lancar, namun terdapat hambatan pada pasokan telur ayam sejak akhir Desember terkait penyaluran Bansos Non Tunai kepada masyarakat yang salah satu komponennya adalah telur ayam.
Harga daging ayam yang meningkat masih berada pada kisaran harga acuannya yaitu Rp.35.000/kg.
Sementara harga telur ayam terindikasi mulai menurun pada minggu ke-2 Januari 2022, seiring mulai membaiknya pasokan.
Ke depan, Bank Indonesia bersama TPID di wilayah Riau akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan harga berbagai komoditas tersebut dan mengambil langkah-langkah strategis untuk menstabilkan harga.
Di samping itu, TPID akan terus melakukan upaya peningkatan pasokan komoditas strategis melalui Kerja sama Antar Daerah (KAD) dengan daerah produsen.
Baca Juga: Permudah Transaksi, BI Sulsel Luncurkan SIAP QRIS di Pasar Kampung Baru
BI juga menjelaskan bahwa peningkatan permintaan domestik diperkirakan akan terjadi pada tahun 2022, seiring kondisi perekonomian Riau dan Nasional yang lebih baik.
Kondisi tersebut akan mendorong kenaikan harga sejumlah komoditas, terutama yang selama pandemi belum mengalami kenaikan harga karena minimnya permintaan.
Akibat potensi kenaikan tersebut, inflasi Riau pada tahun 2022 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021 namun tetap berada pada kisaran 3%±1%.
Dengan demikian, TPID akan selalu berupaya meningkatkan efektivitas strategi 4K berupa Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif. Koordinasi dengan berbagai institusi terkait akan semakin diperkuat.