Banjarmasin, Sonora.ID - Pemko Banjarmasin berencana melanjutkan proyek jembatan Sulawesi pada tahun ini.
Sebelumnya, proyek jembatan kembar di kawasan kelurahan Pasar Lama itu sempat tertunda beberapa tahun, karena keterbatasan anggaran.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di Bidang Jembatan di Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Damayanti menyatakan, tahun ini proyek pembangunan jembatan itu dibangun melalui dana APBD sebesar Rp16,8 M.
Baca Juga: Mediasi Buntu! Tim Appraisal Proyek Jembatan HKSN Tak Juga Nampak
"Bulan Maret atau April, sudah mulai dilaksanakan pengerjaan fisiknya. Ditargetkan selesai delapan bulan," ungkapnya, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin.
"Desainnya kembar tapi tidak persis sama. Karena ada perubahan desain, menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini. Tapi konstruksinya tipikalnya sama," sambungnya.
Ia menerangkan, mulanya pembiayaan pembangunan Jembatan Sulawesi itu mulanya mengandalkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang disalurkan oleh pemerintah pusat.
"Di tahun 2020, pelaksanaan batal. Karena dana bantuan dari pemerintah pusat dipotong untuk penanganan Covid-19," tuturnya.
"Di tahun 2021, kami kembali mengajukan pelaksanaannya, tapi dananya masih belum mencukupi. Sehingga pengerjaannya pun dioper ke pengerjaan jalan untuk kawasan tersebut," lanjutnya.
Guna melancarkan proyek jembatan, Ia meminta warga pemilik lahan yang terkena proyek untuk mengosongkan lahan yang sudah menjadi hak milik Pemko.
Mengingat, tahap pembebasan lahan alias ganti rugi sendiri sudah sepenuhnya selesai dilaksanakan dan tinggal menunggu eksekusi.
"Saya lupa ada berapa persil. Tapi, itu sudah selesai ganti ruginya. Tinggal dibebaskan saja," pungkasnya.
Baca Juga: Perbaikan Titian Bromo Dinanti, Warga Tak Muluk-Muluk Soal Desain
Sementara itu, sejumlah warga di kawasan Jalan Sulawesi sudah mengetahui rencana lanjutan pembangunan jembatan itu.
"Pemilik kios ini sudah memberitahu kami. Bahwa tempat yang kami pakai ini juga terdampak pembebasan lahan," ungkap salah seorang pedagang telur, Suryani, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, (18/1) siang.
"Pemilik kios ini setahu saya sudah menerima uang ganti pembebasan lahan. Kami sebagai pedagang siap mengosongkan dagangan. Tapi menunggu surat pemberitahuan dari pemko," jelasnya lagi.