Banjarmasin, Sonora.ID - Pemko Banjarmasin menyebut, akan bertanggung jawab penuh terhadap efek vaksin Covid-19 yang disuntikan kepada anak usia 6-11 tahun.
Sebelumnya diketahui, Tiga pelajar sekolah dasar (SD) di Jawa Timur meninggal usai mendapat vaksin Covid-19 dosis pertama. Dua kasus siswa meninggal terjadi di Jombang dan satu siswa di Magetan.
Kasus pertama terjadi di Jombang. Siswa kelas 6 SDN Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Jombang meninggal dunia. Siswa tersebut mendapat vaksinasi dosis pertama jenis Pfizer. Sebelum meninggal, bocah berusia 12 tahun itu sempat demam dan muntah.
Baca Juga: Kapolda Minta Kapolres dan Kapolrestabes Kebut Vaksinasi Anak Hingga Akhir Januari 2022
"Kalau berdampak akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota. Pasti! Jangan dikhawatirkan," tegas Machli Riyadi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, saat ditemui Smart FM Banjarmasin di Balai Kota, Selasa (18/1) sore.
Ia menjelaskan, berdasarkan Surat Edaran (SE) dari Dirjen P2P tertanggal 13 Januari 2022, seluruh kabupaten dan kota di Indonesia boleh menggelar vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Tidak terkecuali di Banjarmasin.
Walaupun sebelumnya, program ini sempat terganjal di kota berjuluk seribu sungai, lantaran capaian vaksinasi lansia yang masih berada dibawah angka 60 persen.
Disisi lain. Meski program vaksinasi anak sudah dimulai, Ia mengaku masih ada kendala dalam pelaksanaanya. Yakni stok vaksin yang tersedia saat ini terbatas.
Dimana diketahui, untuk program vaksinasi anak usia 6-11 hanya dibolehkan jenis sinovac dengan sebanyak 0,5 ml.
"Saat ini stok vaksin sinovac yang tersedia sebanyak 4.000 dosis yang tersebar di 26 puskesmas. Dan 100 dosis di Dinkes," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya telah menyampaikan permintaan tambahan vaksin ke Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 25 ribu dosisi.
Baca Juga: Vaksinasi Anak di Makassar Resmi Dimulai, Bisa Dilakukan di Puskesmas
"Jumlah sasaran kita ada sekitar 71 ribu lebih anak usia 6-11 tahun. PR nya sangat besar," pungkasnya.
Lantas, bagaimana strategi Pemko Banjarmasin untuk mengejar target sasaran itu?
Terkait hal itu, Machli mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Banjarmasin, untuk menghimpun sekolah dan menginformasikan kepada orangtua siswa agar berkenan mendampingi anaknya saat divaksin.
Sedangkan bagi orangtua yang tidak sempat mendampingi, maka diminta untuk membuat persetujuan anaknya divaksin, yang formatnya diharapkan disediakan oleh Disdik.
"Nanti format itu dibawa oleh murid untuk ditandatangani orangtua. Bagi yang tidak bisa mendampingi. Kalau bisa mendampingi, tidak perlu surat itu," tekannya.
Disamping itu, pihaknya juga akan mendatangi sekolah-sekolah yang siswanya siap untuk di vaksin Covid-19.
"Puskesmas juga sudah mensosialisasikan. Misalnya besok, Rabu (19/1) kita akan ke sekolah Kanaan bersama-sama dengan Polresta Banjarmasin. Sekolah yang lain juga kalau menyatakan kesiapannya," tutupnya.